Jadi Pengusaha, Ditipu Itu Penting
Minggu, 14 Oktober 2012 – 04:38 WIB
Apa tidak boleh ingin lebih cepat menjadi pengusaha besar? Boleh. Tapi harus bisa mengukur diri. Pengusaha yang baik adalah yang merangkak. Merangkaknya bisa pelan-pelan, agak cepat, cepat dan lebih cepat lagi. Tidak boleh merangkak langsung melompat ke lantai 19, nanti jatuh.
Biasanya, kalau sudah berhasil usaha yang satu, ingin usaha yang lain lagi. Sebaiknya pengusaha kecil itu harus sungguh-sungguh menekuni apa yang sedang dikerjakan dulu. Menekuni apa yang sedang dikerjakan, bukan sambil mengerjakan usaha itu sambil mikir mau usaha apalagi.
Bagi yang beragama Islam dan pernah belajar tauhid tentu paham bahwa kalau tidak bertauhid berarti musyrik. Inti dari tauhid adalah mengesakan Tuhan. Tidak menduakan, mentigakan dan seterusnya.
Jadi tauhid pengusaha itu adalah fokus. Tidak gampang tergoda oleh usaha lain yang kelihatannya menarik tapi bisa mencelakakan. Pengusaha yang tidak fokus berarti tidak bertauhid terhadap usahanya. Barang siapa yang tidak bertauhid berarti masuk nerakanya pengusaha. Nerakanya pengusaha adalah bangkrut.
TIGA minggu yang lalu, saya ke Desa Sumowono, Kecamatan Sumowono, Kabupaten Semarang, Provinsi Jawa Tengah. Saya menginap di sana dan melihat penduduk
BERITA TERKAIT