Jadi Presiden, Prabowo atau Jokowi Diminta Pro-Aceh

jpnn.com - LANGSA - Ketua Forum Peduli Masyarakat Miskin (FPRM) Aceh, Nasruddin mengingatkan, siapa pun yang terpilih menjadi Presiden RI, Prabowo Subianto atau Joko Widodo, diharapkan bisa menuntaskan masalah di Aceh yang belum selesai. Seperti bendera, Qanun WN, dan lainnya sesuai diamanahkan UUPA dan MoU Helsinky.
"Siapapun boleh presiden, yang penting damai tidak boleh terganggu lagi," ujar Nasruddin kepada Rakyat Aceh (JPNN group), Rabu, (18/6).
Menurutnya, perjanjian RI-GAM di Helsinky beberapa tahun lalu menjadi momen penting bagi sebuah perubahan bagi Indonesia dan Aceh. Keduanya saling menyadari betapa penting arti sebuah pedamaian. Perjuangan senjata aktivis GAM dihentikan dengan diberi ruang kepada mareka untuk bermain politik, dengan mengakomodir Aceh mendirikan partai politik lokal.
"Ini momentum yang sangat luar biasa, untuk itu maka harus selalu dijaga semua pihak," ujar Nasruddin seraya menambahkan dan bagi Aceh, Pilpres merupakan agenda negara yang harus disukseskan dengan memilih pemimpin yang bisa menjaga Aceh.
Senada juga disampaikan Wakil Presiden PEMA STAIN Zawiyah Cot Kala Langsa, Riky Ronal, menurutnya presiden terpilihnya nantinya harus pro Aceh. Apalagi, mareka nantinya mendapat dukungan suara penuh seperti yang lalu.
"Beberapa qanun yang telah mendapat pengesahan DPR Aceh dan Gebernur Aceh, semua digantung Pemerintah Pusat. Kita tetap berharap dengan satu harapan, presiden terpilih harus pro Aceh," harapnya.(ris)
LANGSA - Ketua Forum Peduli Masyarakat Miskin (FPRM) Aceh, Nasruddin mengingatkan, siapa pun yang terpilih menjadi Presiden RI, Prabowo Subianto
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Ahmadi Nur Supit Isyaratkan Regenerasi di SOKSI
- Banyak Gugatan Hasil Pilkada 2024, Legislator PDIP Kritik Kerja KPU
- Dana Otsus Kena Pemotongan, Senator Filep Wamafma Sampaikan 4 Poin Pandangannya
- Ketua KPU Ungkap Kebutuhan Anggaran RP 486 Miliar Buat PSU Pilkada
- Rahmat Saleh Ingatkan Pemerintah Soal Anggaran Pengamanan PSU
- Deddy Sitorus PDIP Mengajak Mengundurkan Diri secara Massal, Waduh