Jadi Prioritas, KPK Segera Periksa Anas Sebagai Tersangka
jpnn.com - JAKARTA - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terus mendalami kasus dugaan gratifikasi atau penerimaan hadiah dalam proses perencanaan Hambalang atau proyek-proyek lainnya yang menjerat mantan Ketua Umum Partai Demokrat (PD) Anas Urbaningrum.
Ketua KPK, Abraham Samad mengatakan, berkas pemeriksaan perkara Anas hampir terpenuhi. "Ya 60 persen," kata Abraham di Balai Kartini, Jakarta, Kamis (5/12).
Menurut Abraham, dengan berkas yang sudah mencapai 60 persen, KPK tinggal melakukan pemeriksaan terhadap Anas dalam kapasitasnya sebagai tersangka. Meski begitu, ia mengaku belum mengetahui mengenai waktu pemanggilannya.
Abraham pun enggan berspekulasi apakah pemanggilan Anas akan dilakukan dalam waktu dekat atau tidak. "Saya enggak bisa (memastikan), kalau saya bilang waktunya kemudian agak menyimpang atau melorot karena ada faktor-faktor X nanti saya dibilangnya suka janji-janji," ujarnya.
Faktor X yang dimaksud Abraham adalah kecepatan KPK dalam mengusut perkara korupsi yang ditangani lembaga antirasuah itu. Sebab, ada keterbatasan dari segi jumlah penyidik.
"Begini kan anda lihat sendiri ada tiba-tiba kasus-kasus lain dari hasil operasi tangkap tangan misalnya Akil, Banten dan sebagainya. Itu kan menyita tim kita, tim penyidik kita kan sangat terbatas, kurang lebih ada 60," kata Abraham.
Meski begitu, ia menyatakan, kasus yang menjerat Anas menjadi prioritas KPK. "Kan sudah terlanjur jalan, makanya kita prioritas," kata Abraham. (gil/jpnn)
JAKARTA - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terus mendalami kasus dugaan gratifikasi atau penerimaan hadiah dalam proses perencanaan Hambalang atau
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Pertamina Eco RunFest Salurkan Donasi Kemanusiaan untuk Palestina, Sebegini Nominalnya
- Pak Gubernur Ini Menjadi Salah Satu yang Diamankan KPK, Kasusnya Diduga Pungutan Pilkada
- Warga Diimbau Waspada, Gunung Lewotobi Kembali Erupsi
- Ketum Ajak Alumni Pesantren Persis Gaungkan Kolaborasi dan Silaturahmi
- Hmm, OTT di Bengkulu Diduga Terkait dengan Pungutan buat Pilkada
- Aher: Apa yang Sudah Diproduksi Pindad Selama Ini tak Kalah dengan Produk Negara Lain