Jadi Salah Satu Tokoh dalam Petisi Tolak IKN Pindah, Faisal Basri Punya Alasan Kuat

Kemudian, orang miskin meningkat akibat Covid-19, pengangguran meningkat diiringi dengan menurunnya kualitas pekerja.
Jadi, Faisal mengingatkan yang berkurang adalah pekerja tetap, buruh, dan yang meningkat pekerja keluarga, bekerja sendiri dan sebagainya.
"Ini harus kita pulihkan," ungkap Faisal.
Lebih lanjut, Faisal mengatakan ada warning lost yang dihadapi oleh puluhan juta anak-anak sekolah karena tidak pernah bertemu dengan gurunya dan mereka tidak punya kemewahan, sinyal internet saja tidak ada, dan ini juga harus dipulihkan.
Selanjutnya, yang paling dikritisi oleh Faisal adalah status pemerintahan IKN yang ditetapkan Otorita, di mana pimpinannya akan dipilih dan bertanggung jawab langsung ke Presiden.
Menurut Faisal, Otorita di Ibu Kota baru ini nanti akan dibikin PT-nya. Namun, dia tidak membayangkan jika nantinya sebuah IKN tidak ada DPRD, dan tidak ada lembaga perwakilan.
"Tdak ada di undang-undang seperti itu. Kenapa Otorita? KArena pemerintah ingin melakukan pembangunan ini secara ugal-ugalan," kata Faisal.
Faisal menyebut hal itu tercermin dari beberapa proyek pembangunan swasta yang telah disetujui di IKN.
Ekonom Senior Faisal Basri memiliki sejumlah alasan kuat mengenai rencana pemindahan Ibu Kota Negara (IKN).
- JATMA Aswaja Tegaskan Komitmen Bangun Ekonomi Umat dan Cinta Tanah Air
- Proyeksi IMF, Indonesia Peringkat 7 PDB Terbesar Dunia pada 2025
- Catatan Utang Indonesia Terbaru, Sebegini Nilainya
- Secangkir Kopi Sambut Pengunjung di Pavindo, World Expo 2025
- Sekda Sumsel & Wamen Koperasi RI Resmikan Pembentukan Koperasi Merah Puti Ponpes Al Ittifaqiah
- Herman Deru Resmi Menyalakan Listrik PLN di Lima Desa di Keluang Muba