Jadi Standar Produk Heinz, Gratiskan Royalti buat Jatim
Kamis, 14 Maret 2013 – 08:15 WIB
Secara keseluruhan, kini Prof Karim Allaf memiliki 9 paten atas temuannya, telah menerbitkan 216 jurnal internasional, dan sedang menjadi supervisor untuk 28 mahasiswa yang sedang mengejar gelar PhD.
Secara sederhana, Tamara menjelaskan prinsip kerja mesin pengering bersistem DIC. "Biasanya, untuk mengawetkan buah atau sayur, dilakukan pengeringan dengan memanfaatkan sinar matahari," jelasnya.
Cara itu memang murah, apalagi di Indonesia yang mendapat sinar matahari sepanjang tahun. Namun, cara tradisional tersebut mengundang masalah karena menghasilkan tekstur yang tidak menarik, nilai gizi yang rendah, serta kekhawatiran adanya kontaminasi kuman. "Akibatnya, hampir 60 persen buah dan sayur yang diolah pascapanen terbuang jadi sampah," sebutnya.
Dengan sistem DIC, pengeringan dilakukan lewat mesin. Treatment pertama, buah dan sayur yang sudah dipotong dalam bentuk selai atau keripik dimasukkan dalam kondisi vakum (hampa udara). Pada saat bersamaan, dilakukan injeksi uap sehingga menghasilkan tekanan dalam tempo singkat.
ILMUWAN bukanlah sosok yang tinggal di menara gading. Dua ilmuwan Prancis, ayah dan anak, mewujudkan hal itu dengan menciptakan mesin pemroses buah
BERITA TERKAIT
- Kisah Jenderal Gondrong ke Iran demi Berantas Narkoba, Dijaga Ketat di Depan Kamar Hotel
- Petani Muda Al Fansuri Menuangkan Keresahan Melalui Buku Berjudul Agrikultur Progresif
- Setahun Badan Karantina Indonesia, Bayi yang Bertekad Meraksasa demi Menjaga Pertahanan Negara
- Rumah Musik Harry Roesli, Tempat Berkesenian Penuh Kenangan yang Akan Berpindah Tangan
- Batik Rifaiyah Batang, Karya Seni Luhur yang Kini Terancam Punah
- 28 November, Masyarakat Timor Leste Rayakan Kemerdekaan dari Penjajahan Portugis