Jadi Tahanan KPK, Bupati Jepara: Nabi Yusuf Pernah Dihukum

jpnn.com, JAKARTA - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menahan Bupati Jepara Ahmad Marzuqi yang menjadi tersangka suap, Senin (13/5). KPK menitipkan politikus Partai Persatuan Pembangunan (PPP) itu di Rutan Pomdam Jaya.
Marzuki langsung ditahan setelah menjalani pemeriksaan sebagai tersangka. “AM (Ahmad Marzuqi) bupati Jepara periode 2017–2022 ditahan 20 hari pertama di Rutan Cabang KPK di Pomdam Jaya, Guntur,” kata Juru Bicara KPK Febri Diansyah, saat dikonfirmasi, Senin (13/5).
Baca juga: MA Nonaktifkan Hakim PN Semarang Penerima Suap Bupati Jepara
Sementara Marzuki mengaku pasrah menghadapi penahanan. Ketika keluar dari KPK pukul 15.10 WIB, Marzuki sudah mengenakan rompi berwarna oranye.
Murzaqi mengibaratkan dirinya seperti Nabi Yusuf. Menurutnya, orang suci seperti Nabi Yusuf pun pernah menjadi tahanan.
“Karena itu, doakan sajalah semoga kami menerimanya dengan tabah dan sabar. Wong Nabi Yusuf saja (pernah) dihukum. Terima kasih,” jelas Murzaqi.
Sebelumnya KPK menduga Marzuqi menyuap hakim Pengadilan Negeri Semarang Lasito dengan uang Rp 500 juta dan dolar AS (USD) setara Rp 200 juta. Motifnya agar Lasito memenangkan gugatan praperadilan Marzuki terkait perkara korupsi dan abantuan partai politik.(jpc/jpg)
KPK menjebloskan Bupati Jepara Ahmad Marzuqi ke Rutan Pomdam Jaya. Marzuki merupakan tersangka pemberi suap kepada hakim PN Semarang Lasito.
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- 5 Berita Terpopuler: Kecaman Muncul, Panselda Diminta Selamatkan Honorer TMS, Tessa Bilang Begini
- KOPRABU Desak Aparat Tindak Tegas Dugaan Mafia Tanah SS, Masyarakat Diminta Waspada
- Barisan Pembaharuan: Semua Pihak Harus Hormati KPK Tahan Hasto
- Hasto Minta KPK Periksa Keluarga Jokowi, Tessa Bilang Begini
- Wasekjen Pasbata: Praperadilan Ditolak Bukti Tak Ada Politisasi di Kasus Hasto
- Megawati Larang Kader PDIP Ikut Retret, Kritik Efriza Menohok Banget