Jadi Tamu Kehormatan, Naik Kiai Garuda Putra
Rabu, 30 Juli 2008 – 07:52 WIB
Wanita kelahiran Tokyo, Jepang, 41 tahun lalu, itu menjadi kejaran wartawan sejak tiba di Solo, Senin siang (28/7). Baik ketika di Roemahku Bed and Breakfast, tempat dia beristirahat, maupun ketika di Kraton Kasunanan Surakarta untuk menerima gelar Kanjeng Raden Ayu Adipati.
Berbeda dengan beberapa anak Bung Karno yang terjun di dunia politik, Karina memilih tetap ingin membantu Indonesia lewat yayasan yang berkantor di London dan New York itu. ”Perhaps, sometimes, (saya) ingin juga tinggal di Indonesia. Sometimes,” ujarnya lantas tersenyum ketika ditanya Radar Solo (Grup Jawa Pos) apakah tidak ingin menetap di tanah leluhurnya.
Namun, ketika pertanyaan mulai mengarah kepada politik, apalagi hal-hal pribadi, dengan diplomatis Kartika berusaha mengalihkan jawaban. ”(Kontribusi) saya (ke Indonesia) sekarang lewat foundation (yayasan),” katanya dengan ramah namun tegas.
Ketika ditanya apakah tidak tertarik untuk terjun ke politik seperti saudara-saudara tuanya, gadis yang masa kecilnya dihabiskan bersama sang ibu, Ratna Sari Dewi, di Paris, Prancis, menjadi kurang bergairah menjawab. ”Saya (memilih) kelola yayasan di sini, tidak tertarik (ke politik),” tegasnya dalam bahasa Indonesia yang cukup fasih ketika ditanya apakah bersedia mencalonkan diri menjadi presiden.
Karina datang ke Solo didampingi sang suami, Frits Frederick Seegers, eksekutif puncak (CEO) Barclays Bank, dan putra tunggalnya, Frederick Kiran Soekarno Seegers, yang masih berusia 2 tahun.
Menurut Karina, keberadaannya di Solo hanyalah untuk tujuan sosial dan budaya, bukan untuk bicara masalah politik. Dia ingin menghormati kraton yang dianggapnya menjunjung tinggi tradisi adiluhung. ”Kita harus profesional. Saya di sini untuk hadiri undangan sinuwun (Paku Buwono XIII Hangabehi),” katanya.
Bekerja sama dengan lembaga di bawah PBB, hingga saat ini Kartika Soekarno Foundation mempunyai beberapa kegiatan di bidang pendidikan dan kesehatan di Gianyar (Bali), Kebumen (Jawa Tengah), Blitar (Jawa Timur), Solok (Sumatera Barat), dan Medan (Sumatera Utara).
Ghea Sukasah Panggabean, perancang busana yang mendampingi Kartika dan Frits Frederick Seegers yang menikah di Amsterdam, 2 Desember 2005, mengakui, Karina yang pernah menjadi wartawan di New York itu benar-benar menikmati selama di Kota Bengawan.
Berbeda dengan putri-putri Bung Karno yang lain, Karina Soekarno ingin fokus berkiprah di yayasan sosial. Tahun ini genap 10 tahun si anak bungsu
BERITA TERKAIT
- Setahun Badan Karantina Indonesia, Bayi yang Bertekad Meraksasa demi Menjaga Pertahanan Negara
- Rumah Musik Harry Roesli, Tempat Berkesenian Penuh Kenangan yang Akan Berpindah Tangan
- Batik Rifaiyah Batang, Karya Seni Luhur yang Kini Terancam Punah
- 28 November, Masyarakat Timor Leste Rayakan Kemerdekaan dari Penjajahan Portugis
- Eling Lan Waspada, Pameran Butet di Bali untuk Peringatkan Melik Nggendong Lali
- Grebeg Mulud Sekaten, Tradisi yang Diyakini Menambah Usia dan Menolak Bala