Jadi Tamu Kehormatan, Naik Kiai Garuda Putra
Rabu, 30 Juli 2008 – 07:52 WIB
”Terakhir (Karina) datang ke sini waktu Gusti Moeng (Putri Paku Buwono XII GRAy Koes Moertiyah) menikah pada 1993. Makanya, dia benar-benar ingin menikmati kehadirannya di sini,” jelas Ghea yang bersama keluarga tinggal di penginapan yang sama dengan Karina.
Karina termasuk sering datang ke Indonesia, terutama untuk mengunjungi makam ayahnya di Blitar, Jawa Timur. Terakhir, dia berziarah ke Blitar tiga bulan lalu. Bahkan, di era Presiden Megawati dulu, putri proklamator itu selalu merayakan HUT Kemerdekaan RI di Indonesia.
”Jika berkunjung ke Indonesia, saya diminta mendampinginya,” kata Ghea sambil menambahkan, hubungannya dengan Karina sudah seperti ibu dan anak. Ghea juga yang mengenalkan Karina dengan lingkungan Kraton Kasunanan Surakarta.
Keinginan Karina menikmati Solo juga terlihat dari pemilihan penginapan. Sebenarnya, Karina dan keluarga sudah disediai sebuah penthouse di Lor In, salah satu hotel bintang lima di Solo. Kamar itu biasa dipakai Tommy Soeharto, mantan pemilik hotel itu. Karena ingin menikmati suasana Solo yang alami, tawaran itu pun ditolak.
”Karena ingin yang natural, secara mendadak mereka datang ke sini. Sudah hampir siang mereka melobi untuk booking kamar, pukul dua siang mereka check in,” terang Tardi, staf Roemahku Bed and Breakfast.
Kedatangan Karina itu membuat manajemen kalang kabut. Selain mendadak, tamu penting itu ingin menggunakan kamar yang telah dipesan tiga tamu lain. Alasannya, rombongan Karina ingin posisi kamar-kamar yang dihuni para anggotanya berderetan. Setelah berrembuk, manajemen pun mengabulkan permintaan itu, meski dengan konsekuensi mengecewakan pelanggan yang memesan lebih dulu.
Tardi menolak jika kelonggaran itu diberikan lantaran Kartika putri seorang proklamator. Bahkan, kata Tardi, saat dirinya melapor ke Nina Akbar Tandjung (istri Akbar Tandjung, pemilik Roemahku Bed and Breakfast) terkait masalah tersebut, Nina menyerahkan keputusan kepada manajemen.
”Bu Nina ngendiko (bilang) terserah kami di sini. Yang tahu kondisi langsung di sini kan kami,” ungkapnya.
Berbeda dengan putri-putri Bung Karno yang lain, Karina Soekarno ingin fokus berkiprah di yayasan sosial. Tahun ini genap 10 tahun si anak bungsu
BERITA TERKAIT
- Setahun Badan Karantina Indonesia, Bayi yang Bertekad Meraksasa demi Menjaga Pertahanan Negara
- Rumah Musik Harry Roesli, Tempat Berkesenian Penuh Kenangan yang Akan Berpindah Tangan
- Batik Rifaiyah Batang, Karya Seni Luhur yang Kini Terancam Punah
- 28 November, Masyarakat Timor Leste Rayakan Kemerdekaan dari Penjajahan Portugis
- Eling Lan Waspada, Pameran Butet di Bali untuk Peringatkan Melik Nggendong Lali
- Grebeg Mulud Sekaten, Tradisi yang Diyakini Menambah Usia dan Menolak Bala