Jadi Tersangka, Gubernur Rohidin Singgung soal Pilkada

jpnn.com, JAKARTA - Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah meminta masyarakat tidak melakukan tindakan yang merugikan menanggapi proses hukum yang dihadapinya di Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Rohidin diketahui ditetapkan tersangka kasus dugaan pemerasan dan gratifikasi.
'Saya minta kepada masyarakat Bengkulu harap tenang, jaga kondusivitas, jangan melakukan tindakan-tindakan yang tidak diinginkan apalagi berlaku anarkistis," kata dia memakai rompi tahanan setelah menjalani pemeriksaan di Gedung KPK, Jakarta, Minggu (24/11) malam.
"Yakinkan pilkada akan tetap berjalan dengan baik, gunakan hak suara juga dengan baik," tambahnya.
Dia juga menyinggung soal proses hukum yang tengah dijalaninya.
"Terkait denagn proses hukum, saya sebagai cagub akan berjalan sesuai dengan aturan dan saya juga akan bertanggung jawab dengan proses hukum ini dan dengan sangat kooperatif dengan pihak KPK," kata Rohidin.
Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menetapkan status tersangka terhadap Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah dijadikan tersangka kasus dugaan pemerasan dan gratifikasi.
Selain Rohidin, KPK juga menjerat ajudan Rohidin, Epriansyah dan Sekda Bengkulu Isnan Fajri sebagai tersangka dalam kasus yang sama.
Gubernur Bengkulu Rohidin diketahui ditetapkan tersangka kasus dugaan pemerasan dan gratifikasi.
- Penjelasan KPK soal Pemeriksaan Ahmad Ali di Kasus Pencucian Uang Rita Widyasari
- Kontroversi Kasus Korupsi Impor-Ekspor Minyak, Penyidik Dinilai Salah Tetapkan Tersangka
- KPK Sebut Ahmad Ali Datangi Pemeriksaan Penyidik Kasus Rita Widyasari di Banyumas
- Anak Menkum Supratman dan Ahmad Ali Dilaporkan ke KPK terkait Pemilihan Pimpinan MPR dan DPD
- Retret Kepala Daerah Dilaporkan ke KPK, Mendagri Berikan Penjelasan, Silakan Disimak
- Tom Lembong Kecewa atas Dakwaan, Pertanyakan Dasar Perhitungan Kerugian Negara