Jadi Tersangka Korupsi, Pengusaha Mengaku Dikriminalisasi
Senin, 09 Januari 2012 – 22:44 WIB

Jadi Tersangka Korupsi, Pengusaha Mengaku Dikriminalisasi
JAKARTA - Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin) mendesak Pimpinan Polri mengusut tuntas kasus kriminalisasi yang menimpa pengusaha lokal di Kalimantan Selatan (Kalsel) saat melakukan investasi di Kalimantan Tengah (Kalteng). Akibat kriminalisasi yang diduga melibatkan aparat kepolisian, Pemda, dan pengusaha setempat, investor H Jahrian merugi. Diingatkannya, saat ini tengah marak konflik yang dipicu oleh sengketa lahan dan mengakibatkan korban jiwa serta citra aparat dan pemerintah yang makin buruk. Karena itu, masalah perebutan lahan proyek oleh pihak yang tidak bertanggungjawab, dan diduga melibatkan aparat polri, pemda, dan juga pengusaha ini, harus diselesaikan secepatnya. Korban-korban modus pemanfaatan korupsi untuk mengambil asset pengusaha lain sudah banyak.
Bukan hanya itu, Menurut Ketua Komite Tetap Investasi Indonesia Bagian Tengah, Kadin Pusat, Muhammad Solikin, H Jahrian selaku Direktur PT Sari Borneo Yufanda juga dituduh korupsi. Padahal kata dia, korban sudah menjalankan regulasi dan kontrak yang benar, tetapi aset bisnisnya diambil. Walaupun menang di tingkat Prapradilan, H Jahrian masih ditetapkan sebagai tersangka oleh penyidik Polda Kalteng.
“Harkat dan martabat investor bernama H Jahrian dinodai. Dia dituduh korupsi hasil pungutan atau tarif jalan yang sebenarnya merupakan hak dia sebagai pengelola jalan yang telah dibangunnya. Modus ini sebenarnya ingin mengambil alih proyek yang dikerjakan oleh investor bersangkutan. Modus baru menggunakan tudingan korupsi ini bukan saja menghambat iklim investasi, tetapi merugikan pengusaha lokal yang ingin invest di daerah lain,” kata Muhammad Solikin kepada pers, di Jakarta, Senin (9/1).
Baca Juga:
JAKARTA - Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin) mendesak Pimpinan Polri mengusut tuntas kasus kriminalisasi yang menimpa pengusaha lokal di
BERITA TERKAIT
- Data Resmi BKN Jumlah PPPK Paruh Waktu dari Seleksi Tahap 1, Lebih Banyak
- PN Jakbar Tunda Putusan Perkara Gugatan Lahan di Daan Mogot
- Polres Tarakan Diserang Oknum TNI, Kapolda dan Pangdam Langsung Angkat Bicara
- APJATI Antusias Sambut Pembukaan Penempatan PMI Sektor Domestik ke Timur Tengah
- Pemprov DKI Tak Akan Berikan Kompensasi untuk Warga yang Terdampak Bau RDF Rorotan
- Menhut Raja Antoni Memandikan Gajah di Tangkahan, Dukung Ekowisata di Taman Nasional