Jadi Tukang Ojek pun Siap, Orang Tua Sempat Kecewa
Minggu, 18 September 2011 – 08:04 WIB
Versi lain menyebutkan, keputusan Norman untuk mundur dari anggota Brimob Polda Gorontalo tersebut ditengarai berkaitan dengan faktor ekonomi. Menurut seorang kerabatnya, gaji yang diterima Norman sebagai anggota polisi jauh lebih kecil dibanding honor ketika tampil atau manggung. Disebutkan, gaji pokok yang diterima Norman setiap bulan sebagai anggota Brimob Polda Gorontalo berkisar Rp 1,2 juta. Nilai itu sangat jauh jika dibanding honor yang diterima saat tampil atau manggung.
Ketika didatangi di rumah orang tuanya, Norman menampik anggapan bahwa dirinya mundur karena sering ditangkap. Dia juga membantah alasan mundur itu adalah faktor ekonomi. Didampingi sang ayah, Idrus Kamaru, Norman mengungkapkan, tekadnya untuk mengundurkan diri dari anggota polisi tersebut benar-benar sudah bulat. Alasannya tak lain hanya satu. Yakni, dirinya sudah capek menjadi anggota Polri. "Alasannya ya karena hanya ingin berhenti," ujar pria 26 tahun tersebut.
Bagaimana dengan pernyataan sebelumnya yang tak akan mundur dari kepolisian? "Memang benar, dulu saya mengatakan tetap akan mempertahankan karir saya di kepolisian. Tapi, saat ini saya justru merasa sudah capek jadi polisi. Setelah saya pikir-pikir, mending saya mundur saja. Niat saya sudah bulat, bahkan yakin 100 persen," tegasnya.
Disinggung mengenai persoalan ekonomi, dia lagi-lagi membantah hal itu. Menurut Norman, yang dia terima sebagai anggota Polri sudah cukup. "Yang jelas, saya sudah capek..." ungkapnya.
KETIKA nama Briptu Norman Kamaru populer setelah aksi jogetnya ala India banyak disaksikan melalui YouTube, dia kala itu menegaskan akan tetap menjadi
BERITA TERKAIT
- Eling Lan Waspada, Pameran Butet di Bali untuk Peringatkan Melik Nggendong Lali
- Grebeg Mulud Sekaten, Tradisi yang Diyakini Menambah Usia dan Menolak Bala
- AKBP Condro Sasongko, Polisi Jenaka di Tanah Jawara
- MP21 Freeport, Mengubah Lahan Gersang Limbah Tambang Menjadi Gesang
- Sekolah Asrama Taruna Papua, Ikhtiar Mendidik Anak-anak dari Suku Terpencil Menembus Garis Batas
- Kolonel Zainal Khairul: Pak Prabowo Satuan Khusus, Saya Infanteri dari 408