Jadikan AS Sering Mendengar dan Tak Mendikte
Kamis, 30 April 2009 – 10:10 WIB

Foto: AFP
Tagihan janji pun datang dari Amnesti Internasional terkait dengan Penjara Guantanamo alias Gitmo. "Keputusan menutup Gitmo merupakan awal bagus. Tapi, sampai sekarang lebih dari 240 orang yang ditahan di sana masih belum bisa merasakan kebebasan," tulis lembaga HAM yang bermarkas di London tersebut seperti dilansir Agence France-Presse kemarin.
Tapi, Obama juga dipuji karena benar-benar berusaha menjadikan AS sebagai negara yang lebih sering mendengar, bukan mendikte. Dalam wawancara televisi pertamanya, dia menegaskan bahwa AS bukan musuh Islam. Dia menawarkan dialog dengan Iran, memperbaiki hubungan dengan Kuba, dan bertegur sapa hangat dengan Presiden Venezuela Hugo Chavez. Padahal, di era George W. Bush, Iran, Kuba, Venezuela, dan Korea Utara dengan gampang distempel sebagai "poros setan".
Namun, AS masih punya pekerjaan rumah besar terkait konflik Timur Tengah seiring dengan bercokolnya rezim garis keras di pemerintahan Israel. Obama harus mewaspadai mengganasnya Taliban di Pakistan dan Afghanistan. Dari dalam negeri, warga AS belum merasakan dampak berbagai kebijakan ekonomi Obama.
Jadi, Obama memang bukan superman. Tapi, masih ada harapan bahwa ide perubahan yang dia suarakan di kampanye dulu bisa benar-benar terwujud di kelanjutan roda pemerintahannya. (hep/ttg)
WASHINGTON - Kecuali pidato yang disampaikan Barack Obama pagi ini WIB, tidak ada persiapan istimewa dari Gedung Putih saat sang presiden memasuki
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Rayakan Paskah, Presiden Kolombia Bicara soal Penderitaan Yesus & Rakyat Palestina
- Presiden Iran Masoud Pezeshkian Sebut Israel Pelaku Utama Terorisme Global
- Kereta Gantung Terjatuh di Italia Selatan, 4 Tewas
- Ajak Israel Berunding, Hamas Siap Akhiri Perang di Gaza
- Hamas Tolak Gencatan Senjata, Kini Israel Kuasai 30 Persen Jalur Gaza
- 1.400 Tenaga Medis Tewas Akibat Serangan Israel di Gaza