Jadikan Banjir Jakarta Masalah Nasional
Rabu, 26 Mei 2010 – 11:17 WIB
JAKARTA -Banjir Jakarta yang sudah menjadi rutinitas setiap tahun masih akan terjadi jika pemerintah pusat tidak segera turun tangan. Hal itu mengingat, usaha Pemprov DKI yang selama ini telah dilakukan sudah cukup maksimal. Namun, masih banyak hal yang harus segera diselesaikan. Terbatasnya anggaran menjadi salah satu kendala yang cukup serius. Akibatnya, penanganan banjir tak kunjung beres. Seperti Waduk Ciawi, lantaran berada di luar DKI, pemerintah pusat yang harus turun tangan. Begitu juga waduk-waduk lain yang berada di daerah penyangga. Selain itu, pemerintah pusat juga harus ikut secara aktif mengontrol dan mengoordinasi seluruh daerah Jabodetabek dalam mengatasi banjir. Seperti kebijakan yang dikeluarkan masing-masing daerah harus dipastikan tidak berdampak buruk bagi lingkungan. Penebangan pohon, pembangunanm vila di Puncak dan bangunan di kawasan hulu lainnya harus dihentikan.
Apalagi, masalah banjir masuk lintas wilayah. Dari hulu hingga hilir. Seperti pembangunan waduk di kawasan hulu, revitalisasi situ serta pengerukan saluran makro yang hingga saat ini belum terlaksana lantaran dana pinjaman dari Bank Dunia belum cair.
Baca Juga:
“Banjir ini masalah nasional. Tidak bisa pusat hanya berpangku tangan mengandalkan DKI. Kalau banjir, yang rugi bukan hanya warga Jakarta, perekonomian nasional juga terganggu,” Wakil Ketua DPRD DKI Sayogo Hendrosubroto.
Baca Juga:
JAKARTA -Banjir Jakarta yang sudah menjadi rutinitas setiap tahun masih akan terjadi jika pemerintah pusat tidak segera turun tangan. Hal itu
BERITA TERKAIT
- Gerakan Guna Ulang Jakarta, Edukasi Mengurangi Pemakaian Plastik Sekali Pakai
- Fasilitas Makin Lengkap, Triboon Hub Tambah 2 Resto Baru di Jakarta
- Durasi Pemadaman Lampu Program Earth Hour Terlalu Singkat
- Di Tengah Sosialisasi Tupoksi kepada Warga, MKD DPR RI Singgung Pelat Nomor Khusus
- Tjahjo Kumolo Meninggal Dunia, Warga Bekasi Diminta Kibarkan Bendera Setengah Tiang
- Anies Bangun Kampung Gembira Gembrong dengan Dana Rp 7,8 Miliar dari Infak Salat Id di JIS