Jadikan Matematika dan Pemrograman Asupan Harian

Jadikan Matematika dan Pemrograman Asupan Harian
Nicholas Patrick, Peraih Medali Emas OSN 2014. Foto: Septinda Ayu Pramitasari/ Jawa Pos

Namun, semua prestasi yang disabetnya selama ini ternyata bukan puncak tertinggi. Sebab, putra bungsu Jallson Suryo dan Conny Wicaya tersebut belum merasa puas.

Buktinya, selepas meraih medali emas OSN 2014, dia terus mempersiapkan diri untuk lolos penyaringan lomba tingkat internasional lain. Yaitu, International Mathematics and Science Olympiad (IMSO) 2014. ’’Pemenang OSN bakal diseleksi lagi untuk lomba antarnegara. Saya masih belajar terus,’’ ucap Patrick.

Bocah kelahiran 4 April 2003 itu mengaku tertarik dengan matematika dan teknologi sejak kecil. Keduanya seolah menjadi asupan utama otak Patrick sehari-hari.

Sejak usia 9 tahun, dia asyik mempelajari dan membuat program komputer. Yaitu, game dan animasi. Pemrograman yang dipelajari kali pertama adalah scratch (scratch.mit.edu).

Saat ini dia telah membuat lima game online. Yaitu, Flappy Bird, Pong Single Player, Pong Double Players, Sumo Summer, dan Zombi Hunter.

Di antara lima games online tersebut, yang paling disukai adalah Zombie Hunter. Patrick terus melengkapi senjata-senjata di dalam permainan tersebut. Mulai short gun, machine gun, laser, mines, hingga poison gas.

Permainan tersebut dibuat dalam dua hari saja. Itu pun dilakukan saat senggang. Patrick juga selalu asyik bermain games buatannya. Dengan begitu, dia tahu apa yang harus ditambahkan di dalam permainan tersebut.

Aktivitas itu hampir dilakukan saban hari. Ya, begitulah cara Patrick menghabiskan waktu di depan komputer iMac kesayangannya.

PERASAAN itu membuncah saat kali pertama bertemu Nicholas Patrick di sekolahnya, SD Kristen Cita Hati, Selasa (3/6). Itu bukan berarti bocah 11 tahun

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News