Jadikan Matematika dan Pemrograman Asupan Harian
Patrick mengaku, ketertarikan pada dunia pemrograman tersebut tidak terlepas dari pengaruh kakaknya, Samuel Alexander, dan ayahnya, Jallson.
Awalnya, dia melihat sang ayah membuat program mainan kucing jalan. Patrick langsung menjajalnya. Sekali mencoba, dia berhasil membuat mainan kucing berputar-putar dengan cepat.
’’Waktu itu, saya malah bingung permainan kucing saya terlalu cepat,’’ ceritanya disusul dengan tawa.
Saat ini dia memiliki proyek baru yang ingin diselesaikan dalam waktu dekat. Yaitu, membuat permainan Pong dengan pemrograman javascript. Pong merupakan permainan memantul-mantulkan bola dengan cara menggerakkan kursor.
’’Sekarang saya juga belajar membuat program dan game dengan javascript,’’ katanya.
Kecintaannya pada dunia pemrograman itu berkelindan dengan matematika. Anak kedua dua bersaudara itu mengaku bisa mempraktikkan matematika dalam setiap pemrograman komputer. Keduanya saling bersinggungan. Jadi, tidak ada istilah bermain sia-sia. Itulah Patrick!
Kebiasaannya tersebut sekaligus membentuk kemandirian Patrick. Dia mengerti disiplin dan tanggung jawabnya untuk belajar. Di sekolah, dia termasuk anak yang aktif dan tekun.
’’Kan tidak boleh pintar akademis saja. Kemandirian juga penting. Kalau gak mandiri, malu-maluin,’’ celetuknya.
PERASAAN itu membuncah saat kali pertama bertemu Nicholas Patrick di sekolahnya, SD Kristen Cita Hati, Selasa (3/6). Itu bukan berarti bocah 11 tahun
- Setahun Badan Karantina Indonesia, Bayi yang Bertekad Meraksasa demi Menjaga Pertahanan Negara
- Rumah Musik Harry Roesli, Tempat Berkesenian Penuh Kenangan yang Akan Berpindah Tangan
- Batik Rifaiyah Batang, Karya Seni Luhur yang Kini Terancam Punah
- 28 November, Masyarakat Timor Leste Rayakan Kemerdekaan dari Penjajahan Portugis
- Eling Lan Waspada, Pameran Butet di Bali untuk Peringatkan Melik Nggendong Lali
- Grebeg Mulud Sekaten, Tradisi yang Diyakini Menambah Usia dan Menolak Bala