Jadikan Media Sosial Penjaga Keutuhan Bangsa, Bukan Alat Provokasi
jpnn.com, JAKARTA - Tokoh rohaniwan Benny Susetyo atau yang biasa disapa Romo Benny menganggap banyak masalah yang terjadi saat ini makin membesar gara-gara dampak negatif dari media sosial.
Hal ini dia sampaikan dalam acara Curah Rasa dan Pendapat Para Tokoh Nasional di gedung MPR, Selasa (13/6). Menurut Benny, orang lupa pada gejala sosial dari media sosial.
Benny mengatakan, di Indonesia, pengguna medsos saat ini mencapai 100 juta lebih. Kerap kali medsos membuat jaringan dan masuk ke ruang personal atau keluarga, kemudian disebarluaskan. Tidak ada pendidikan kritis dalam media. Lalu masyarakat afirmasi yang mengiyakan saja apa yang dikatakan media sosial.
"Kita hanya pengguna dan kita tidak punya kemampuan teknologi untuk menghentikan provokasi. Di Tiongkok ada alat khusus untuk menjaga keutuhan dan kebangsaan, maka negara bisa berperan menghentikan itu, " katanya.
Dia menjelaskan, seharusnya masyarakat sadar, penggunaan medsos selektif itu untuk menjaga keutuhan, kemajemukan dan keragaman.
Di sisi lain, Benny mengatakan, pembangkitan nilai Pancasila tidak berjalan, dia berharap ke depan Pancasila dibangkitkan dengan kultur yang populer.
"Jangan menjadikan medsos sebagai alat provokasi. Para tokoh bangsa harus memberi keteladanan. Karena ada krisis di kalangan tokoh sehingga antara kata dan perbuatan tidak satu," tandasnya. (adv/jpnn)
Tokoh rohaniwan Benny Susetyo atau yang biasa disapa Romo Benny menganggap banyak masalah yang terjadi saat ini makin membesar gara-gara dampak negatif
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Hadiri KNPI Fair 2024, MPR Dukung Penuh Kegiatan Positif untuk Pemuda
- Mbak Rerie Sebut Pemanfaatan Medsos Penting untuk Tingkatankan Daya Tarik Museum
- Siti Fauziah Sampaikan Bukti MPR Telah Jadikan UUD 1945 sebagai Konstitusi yang Hidup
- Eddy Soeparno Tegaskan Komitmen Prabowo Wujudkan Ketahanan Energi
- Biofuel jadi Salah Satu Kunci dalam Dukung Transisi Energi Indonesia
- Kejagung Tangkap Hakim Ronald Tannur, Eddy Soerparno Berkomentar Begini, Tegas