Jadikan PSSI Kendaraan Politik
Rabu, 02 Maret 2011 – 06:44 WIB
JAKARTA -- Tak salah jika ada persepsi rezim Nurdin Halid membawa sepak bola nasional ke ranah politik. Hal tersebut terlihat saat timnas yang bertanding di Piala AFF 2010 dibawanya menghadap ke rumah Ketum Golkar Aburizal Bakrie. Bahkan, dalam rapat dengar dengan Komisi X di Senayan kemarin, lagi-lagi Nurdin mengungkapkan hal itu dilakukan sebagai wujud terima kasih.
"Siapa tahu dengan berterima kasih, kami akan mendapatkan bantuan kembali," jelas Nurdin Halid di DPR kemarin. Saat itu, PSSI memang mendapatkan bantuan sebidang tanah seluas 25 hektare dari Ical, sapaan karib Aburizal. Pernyataan Nurdin tersebut sontak menimbulkan persepsi bahwa rasa terima kasih mantan narapidana itu dilakukan dengan tidak tulus, tapi untuk mengharapkan feedback tertentu.
Baca Juga:
"Itu memang menunjukkan bahwa Nurdin penjilat. Tapi dia bukan hanya penjilat. Nurdin itu adalah penipu, penyuap dan berbagai hal buruk lainnya," jelas Tondo Widodo, mantan ketua bidang organisasi PSSI.
Karakter penjilat seperti itu, dianggap Tondo sama berbahayanya dengan mental korupsi yang dilakukan Nurdin dan kroninya. Apalagi, ucapan terima kasih tersebut berpeluang kembali terulang di masa mendatang. Dengan catatan jika pria asal Makassar, Sulsel tersebut kembali menjadi nahkoda PSSI.
JAKARTA -- Tak salah jika ada persepsi rezim Nurdin Halid membawa sepak bola nasional ke ranah politik. Hal tersebut terlihat saat timnas yang bertanding
BERITA TERKAIT
- Proliga 2025: Thuy Cedera, Gresik Petrokimia Kalah dari Jakarta Livin
- Asyik, Laga Pelita Jaya vs Dewa United Disiarkan Gratis di Youtube
- Nova Arianto Cukup Puas Komposisi Skuad Timnas U-17 Indonesia, tetapi Punya Catatan
- Prawira Bandung Siap Bikin Kejutan di IBL 2025
- Menuju Piala Asia 2025, Timnas U-17 Indonesia Gelar TC Perdana di Stadion Sidolig Bandung
- IBL 2025: Skuad Mentereng, Dewa United Percaya Diri Meruntuhkan Dominasi PJ dan SM