Jadikan PSSI Kendaraan Politik

Jadikan PSSI Kendaraan Politik
Spanduk yang terpajang saat laga Timnas Indonesia lawan Malaysia di Stadion Bukit Djalil, beberapa waktu lalu. Foto: Hendra Eka/Jawa Pos
JAKARTA -- Tak salah jika ada persepsi rezim Nurdin Halid membawa sepak bola nasional ke ranah politik. Hal tersebut terlihat saat timnas yang bertanding di Piala AFF 2010 dibawanya menghadap ke rumah Ketum Golkar Aburizal Bakrie. Bahkan, dalam rapat dengar dengan Komisi X di Senayan kemarin, lagi-lagi Nurdin mengungkapkan hal itu dilakukan sebagai wujud terima kasih.

"Siapa tahu dengan berterima kasih, kami akan mendapatkan bantuan kembali," jelas Nurdin Halid di DPR kemarin. Saat itu, PSSI memang mendapatkan bantuan sebidang tanah seluas 25 hektare dari Ical, sapaan karib Aburizal. Pernyataan Nurdin tersebut sontak menimbulkan persepsi bahwa rasa terima kasih mantan narapidana itu dilakukan dengan tidak tulus, tapi untuk mengharapkan feedback tertentu.

"Itu memang menunjukkan bahwa Nurdin penjilat. Tapi dia bukan hanya penjilat. Nurdin itu adalah penipu, penyuap dan berbagai hal buruk lainnya," jelas Tondo Widodo, mantan ketua bidang organisasi PSSI.

Karakter penjilat seperti itu, dianggap Tondo sama berbahayanya dengan mental korupsi yang dilakukan Nurdin dan kroninya. Apalagi, ucapan terima kasih tersebut berpeluang kembali terulang di masa mendatang. Dengan catatan jika pria asal Makassar, Sulsel  tersebut kembali menjadi nahkoda PSSI.

JAKARTA -- Tak salah jika ada persepsi rezim Nurdin Halid membawa sepak bola nasional ke ranah politik. Hal tersebut terlihat saat timnas yang bertanding

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News