Jadwal Eksekusi tak Jelas, Terpidana Mati Dibikin Cemas
jpnn.com - CILACAP - Ketidakpastian pelaksanaan eksekusi membuat terpidana kian cemas menunggu saat nyawa melayang. Begitu juga semua pihak, kuasa hukum, dan keluarga, makin khawatir. Bisa jadi, psikologis terpidana mati terpengaruh.
Kuasa hukum terpidana mati Raheem Agbaje, Utomo Karim, menjelaskan, waktu eksekusi yang tertunda itu tentu membuat semuanya menjadi korban. Terpidana mati bisa jadi terpengaruh. ”Dipindah, pasti berpikir akan dieksekusi,” ujarnya.
Apalagi, sebelumnya Kejaksaan Agung (Kejagung) sempat menyatakan bakal melakukan eksekusi tiga hari pasca pemindahan. Hal tersebut tentu tidak etis dan tak adil bagi terpidana serta keluarga. ”Saya paham bahwa hambatan memang banyak,” ucapnya.
Namun, bila pemerintah bisa lebih legawa, penundaan eksekusi mati itu dapat terus dilakukan. Sebab, sebenarnya masih ada cara lain untuk memberikan hukuman agar mereka jera, namun bermanfaat bagi masyarakat banyak.
”Misalnya dipenjara seumur hidup, tapi harus mengajar semua orang selama hidup. Ada manfaatnya,” tutur Utomo.
Dengan begitu, semua orang bisa mengetahui bahwa pemerintah sangat manusiawi dan ingin membuat terpidana mati dapat bermanfaat untuk masyarakat. ”Semoga ini bisa dipertimbangkan,” harapnya. (idr/bil/c9/end)
CILACAP - Ketidakpastian pelaksanaan eksekusi membuat terpidana kian cemas menunggu saat nyawa melayang. Begitu juga semua pihak, kuasa hukum, dan
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Kongres AWP 2024 Jadi Momentum Fisioterapis Lokal Mendunia
- Angka Kelas Menengah Terjun Payung, Kang Cucun Inisiasi Penyuluhan OJK
- Bank Mandiri Gelar Mandiri Lingkar Hijau, Olah Limbah Kopi Menjadi Cuan
- 2 Ribu Profesional Berkumpul di Ajang Sinar Mas Digital Day 2024, Inovasi Digital Terbaru
- Peserta Jalan Sehat HUT ke-58 KAHMI Keluhkan Kupon Doorprize Ganda
- Wamenaker Afrianyah Noor Sandang Gelar Doktor Dengan Predikat Cum laude