Jag-EV

Oleh: Dahlan Iskan

Jag-EV
Dahlan Iskan (Disway). Foto: Ricardo/JPNN.com

Maka enam siswa itu kini dibanting ke arah digital. Kebetulan dapat partner industri. Di Nganjuk ada anak muda yang bisnis baju digital. Pasarnya sudah menembus banyak negara, termasuk di Eropa dan Amerika.

Namanyi: Aulia Praba. Umur baru 23 tahun. Dia juga alumni SMK di Nganjuk. Ayahnyi jualan baju di pasar.

Aulia sangat energetik. Lincah. Geraknyi serba cekatan. Bicaranya cepat. Wajahnyi bulat mungil. Matanyi jelalatan. Semangatnyi 500 kVa.

Saya berterima kasih kepada Aulia. Anak penjual baju di pasar jualan baju digital. Saya juga puji guru busana di SMK itu: Bu Siti Syamsiatin. Dia cekatan menangkap peluang baru.

"Mengapa mau membina siswa SMK?" tanya saya kepada Aulia.

"Lebih mudah mengajar digital ke anak-anak busana daripada mengajar busana kepada anak-anak digital," ujar Aulia.

Maka Aulia minta semua enam siswa itu magang di kantornyi. Tidak perlu ada syarat. Tidak harus bisa coding atau menggunakan software.

"Yang penting bisa menghidupkan dan mematikan laptop," katanyi lantas tertawa. Dia serius dalam tawanyi.

SAYA bertemu kembali teman lama. Selasa kemarin. Masih cantik. Mulus. Kulitnya hijau pupus. Dia sudah lama menanti saya di madrasah PSM Takeran.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News