Jaga Atmosfer Wisata Perbatasan, TTU Gelar Lomba Pacuan Kuda
Asisten Tata Praja Kabupaten TTU, Willibrordus Apaut menambahkan, ajang ini merupakan salah satu even pacuan kuda yang bergensi untuk kabupaten TTU yang diharapkan dapat menjadi ikon daerah. Sehingga ke depan dapat mengangkat nama TTU sebagai tujuan wisata perbatasan di tingkat nasional maupun tingkat internasional.
“Saya menyampaikan apresiasi kepada panitia penyelenggara, dalam hal ini kepada Kementerian Pariwisata, Kepala Dinas Pariwisata bersama seluruh staff dan semua pihak terkait. Pengembangan sektor pariwisata merupakan salah satu agenda penunjang yang telah ditetapkan di RPJMD (Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah),” ujarnya.
Di Kefamenanu, kata Willibrordus, pemerintah telah menargetkan pembangunan patung Kristus Raja yang dapat menjadi objek wisata baru. Serta dapat menarik minat wisatawan yang datang dari area perbatasan."Kegiatan pacuan kuda ini juga merupakan kegiatan untuk mendukung pengembangan wisata dan diharapkan mendorong tumbuhnya ekonomi kreatif disekitar objek wisata," ucap Willibrordus.
Menteri Pariwisata Arief Yahya mengapresiasi apa yang dilakukan Pemda di wilayah Crossborder ini. Mengangkat potensi lokal dan mengemasnya dalam satu kegiatan seperti pacuan kuda ini akan mampu berperan sebagai daya tarik wisatawan mancanegara dan dapat meningkatkan kunjungan wisatawan di TTU.
“Atraksi-atraksi di daerah perbatasan harus diperbanyak. Wisman perbatasan relatif dapat diperoleh dengan mudah dan cepat dengan menggelar berbagai atraksi lomba dan event, serta pertunjukan kesenian seperti konser musik,” katanya.
Menteri asal Banyuwangi itu lantas menyodorkan data. Wisman cross border punya kontribusi signifikan dalam mendongkrak jumlah turis asing.
“Data dari BPS, wisman yang berkunjung ke Indonesia melalui Pos Lintas Batas (PLB) periode Mei 2017 mencapai 156,05 ribu kunjungan, angka ini mengalami kenaikan sebesar 722,38 persen jika dibandingkan periode yang sama di tahun sebelumnya. Kita harapkan kontribusi tahun ini akan meningkat,” katanya.(adv/jpnn)
Pacuan kuda adalah salah satu yang paling favorit di wilayah ini. Para joki bertarung dalam dua kategori, yakni nasional dan lokal.
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Novita Hardini Sebut Penghapusan DAK Pariwisata akan Mencekik Daerah
- Indef Tanggapi Wacana Pemisahan Ekonomi Kreatif dari Kemenpar
- Fadli Zon Sering Viral di Dunia Maya, Sandiaga pun Tertawa
- Malam Hari ke Cimanggis, Sandiaga Berbicara soal Keris
- Beber Bukti Brand Lokal Bayar Rp 500 Juta Untuk Ikut Event di Paris, Wanda Hamidah: Pembohongan Publik!
- Gegara Konsep Languagepreneur, STBA LIA Dipuji Menteri Sandiaga