Jaga Dara
Oleh: Dahlan Iskan
Ternyata arti Jaga Dara yang sesungguhnya adalah ini: singkatan dari nama tiga nama jalan.
Di tiga jalan itulah tiga instansi tersebut berkantor. PPATK di Jalan Juanda, Ditjen Pajak di Jalan Gatot Subroto, dan Ditjen Bea Cukai di Jalan Rawamangun. "D" untuk "dara" rupanya diambil dari unsur kata "di Jalan Rawamangun".
Dari penamaan tim itu saja sebenarnya sudah terbaca semangat kebersamaan dan kerukunan di baliknya: menjaga kesucian perawan yang begitu mulia. Kalau tim itu tidak kompak bisa jadi daranya terluka.
Maka setelah hong long long Rp 349 triliun di Komisi III DPR pekan lalu, kalaupun tim itu tidak bisa juga kompak, mungkin perlu ganti nama. Dari Jaga Dara menjadi Jaga Janda.
Tentu dua instansi di Kementerian Keuangan tersebut bukan satu-satunya partner PPATK.
Instansi penjaga benteng pencucian uang ini juga selalu mengirim hasil monitoringnya ke APH –aparatur penegak hukum. Yakni Kejaksaan Agung dan Mabes Polri. Juga ke KPK.
Akan tetapi hanya yang dengan Kemenkeu yang dibentuk tim Jaga Dara.
"Kami anggota tim selalu bertemu. Tempat rapatnya bergantian. Kadang di PPATK, kadang di Ditjen Pajak, kadang di Bea Cukai," ujar salah seorang anggota tim itu.
SRI MULYANI kelihatan pilih jalan tenang. Demikian juga seluruh jajaran Kementerian Keuangan. Mereka tidak berniat bantah-membantah data Rp 349 triliun.
- KPK Dalami ke Mana Saja Wali Kota Semarang Mbak Ita Menukar Uang
- Datuk ITB
- 5 Berita Terpopuler: Kabar Gembira, Honorer Tercecer dan Database Bisa Seleksi PPPK, Jumlah Peserta jadi Makin Banyak
- Dalami Uang Suap kepada Paman Birin, KPK Periksa 4 Pihak Ini
- Canda Habiburokhman Sebut Steven Seagal Ikut Memilih Capim dan Cadewas KPK
- Komisi III Pilih Komjen Pol Jadi Ketua KPK, Pernah Menjabat Kapolda Sulut