Jaga Keamanan Negara, Sehari Tangani 1,1 Juta Insiden
Sabtu, 10 Juli 2010 – 12:34 WIB
"Istilah mudahnya, kami ini polisi lalu lintas di jalur internet nasional, tapi bedanya kami tidak bisa menindak pelaku pelanggaran. Hanya bisa memblokir dan menghalangi serangan," terang Didien.
Menjadi pengawas lalu lintas Internet di Indonesia bukan tugas yang mudah. Karena faktanya Indonesia masuk dalam peringkat lima negara pengguna internet terbesar di Asia. Sejak demam Facebook, Twitter, dan situs jejaring sosial melanda, pertumbuhan pengguna internet tiap hari di Indonesia mencapai 40 ribu pengguna baru setiap hari. "Dan lazimnya, pengguna baru itu benar-benar orang baru yang rentan dari ancaman," terangnya.
Rentannya pengamanan sistem informasi internet nasional, kata dia, menimbulkan beragam ancaman dan bencana. Bukan tidak mungkin, serangan terhadap jalur internet menimbulkan kerugian ekonomi dan bahkan hilangnya nyawa. Sebab, saat ini semua sektor kehidupan masyarakat Indonesia dikendalikan oleh sistem berbasis internet dan jaringan. Misalnya, data pemerintahan, sistem pertahanan keamanan, perbankan, sektor migas, dan lalu lintas (baik di darat, laut, maupun udara).
"Bayangkan jika objek-objek vital itu diserang melalui internet oleh orang yang tidak bertanggung jawab, berapa kerugian yang harus dibayar oleh bangsa ini," tegas Didien.
Pada 2007 silam pemerintah membentuk Tim Insiden Keamanan Internet Dan Infrastruktur Indonesia (ID-SIRTII). Kini lembaga yang digawangi Muhammad
BERITA TERKAIT
- Eling Lan Waspada, Pameran Butet di Bali untuk Peringatkan Melik Nggendong Lali
- Grebeg Mulud Sekaten, Tradisi yang Diyakini Menambah Usia dan Menolak Bala
- AKBP Condro Sasongko, Polisi Jenaka di Tanah Jawara
- MP21 Freeport, Mengubah Lahan Gersang Limbah Tambang Menjadi Gesang
- Sekolah Asrama Taruna Papua, Ikhtiar Mendidik Anak-anak dari Suku Terpencil Menembus Garis Batas
- Kolonel Zainal Khairul: Pak Prabowo Satuan Khusus, Saya Infanteri dari 408