Jaga Kebinekaan dengan Kewaspadaan Bermedia Sosial
jpnn.com, JAKARTA - Masyarakat Indonesia harus bisa menjaga kebinekaan untuk menjaga keutuhan bangsa.
Masyarakat juga diminta mewaspadai upaya adu domba dari oknum tak bertanggung jawab.
“Untuk menjaga kebinekaan dan kearifan lokal yang ada tentu juga harus dengan kewaspadaan. Kewaspadaan ini agar berbagai macam perbedaan yang dimiliki bangsa ini tidak dimanfaatkan oleh kelompok tertentu untuk memecah belah bangsa ini,” ujar Wakil Ketua Majelis Tarjih PP Muhammadiyah Hamim Ilyas, Senin (18/9).
Dosen pascasarjana Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Kalijaga, Jogjakarta itu menambahkan, dari dulu hingga sekarang sudah ada usaha-usaha kelompok tertentu untuk memecah belah persatuan bangsa dengan cara mengadu domba.
“Cuma sekarang cara yang dilakukan untuk mengadu domba sudah lebih banyak, Di antaranya melalui media, baik yang dilakukan media mainstream dan juga media sosial,” ujarnya.
Dia menjelaskan, di dalam Islam, kewaspadaan dalam menjaga kebinekaan untuk media itu harus dengan memperluas permaknaan iqra.
Menurutnya, pada zaman dulu, iqra itu dipahami sebagai literasi teknis, fungsional, dan literasi kebudayaan. Saat ini, ada literasi media baik media sosial maupun mainstrem.
“Sehingga perlu upaya agar pemilik media mainsstream ini tetap menjaga objektivitas dari medianya agar media sebagai pilar demokrasi yang keempat bisa tetap terjaga,” ujar pria kelahiran Klaten, 1 April 1961 ini.
Masyarakat Indonesia harus bisa menjaga kebinekaan untuk menjaga keutuhan bangsa.
- Berkat Ulasan Positif Influencer, Bingxue Jadi Trending Topik di X
- Minim Popularitas, Paslon 03 Hadapi Tantangan Menjelang Hari Pencoblosan
- Inilah Sejumlah Kekhawatiran Para Ibu Asal Indonesia Soal Penggunaan Media Sosial di Australia
- Mas Ghif Ungkap Cara Kerja Propaganda yang Efektif di Era Digital
- Kuki Nabilla Sampaikan Harapan untuk Masa Depan Indonesia Lewat Lagu
- Tri Adhianto Gercep Kunjungi Lokasi Banjir Setelah Terima Laporan via Medsos