Jaga Kebinekaan dengan Kewaspadaan Bermedia Sosial
Menurut dia, akan menjadi sebuah bahaya besar bagi persatuan jika media mainstream itu tidak dipercaya lagi oleh masyarakat. Sebab, masyarakat percaya pada berita hoaks.
“Tentu bahaya banget itu nanti kalau sampai terjadi. Masyarakat akan mudah diadu domba dan termakan isu,” ujarnya.
Menurutnya, masyarakat harus memiliki kecerdasan untuk menyaring atau menerima informasi.
Karena itu, pendidikan untuk hal tersebut sangat penting sekali.
“Dengan berkembangnya internet sekarang ini kecenderungan orang itu untuk berpikir dangkal, tidak mau berpikir yang mendalam. Mudah-mudahan kita bisa mengatasi. Jadi, ini tantangan dunia pendidikan sehingga sekarang dunia pendidikan itu harus menanamkan kecerdasan bermedia,” ujarnya.
Dia menyoroti penggunaan media sosial. Menurut dia, banyak berita di media sosial hoaks.
“Di dalam islam sendiri sudah ada tradisi ajaran untuk melakukan tabayun, yakni untuk mencari penjelasan yang benar itu gimana tentang berita yang diberitakan itu, sehingga tidak menelan mentah mentah berita yang diberitakan di media sosial,” ujarnya.
Untuk itu, diperlukan penegakan hukum yang kuat. Dirinya memberikan contoh beberapa kasus yang terjadi di Indonesia karena media sosial,
Masyarakat Indonesia harus bisa menjaga kebinekaan untuk menjaga keutuhan bangsa.
- Berkat Ulasan Positif Influencer, Bingxue Jadi Trending Topik di X
- Minim Popularitas, Paslon 03 Hadapi Tantangan Menjelang Hari Pencoblosan
- Inilah Sejumlah Kekhawatiran Para Ibu Asal Indonesia Soal Penggunaan Media Sosial di Australia
- Mas Ghif Ungkap Cara Kerja Propaganda yang Efektif di Era Digital
- Kuki Nabilla Sampaikan Harapan untuk Masa Depan Indonesia Lewat Lagu
- Tri Adhianto Gercep Kunjungi Lokasi Banjir Setelah Terima Laporan via Medsos