Jaga Kebinekaan dengan Kewaspadaan Bermedia Sosial

“Untuk itu, mau tidak mau penegakan hukumnya harus lebih ditegakkan lagi. Sebab jika tidak terjadi penegakan hukum itu sangat bahaya. Contohnya sekarang ini di medsos namanya Saracen. Setelah Saracen itu ditemukan, maka hoaks di medsos itu turun sampai 50 persen,” tuturnya.
Demikian juga dalam menjaga kearifan lokal yang merupakan budaya turun temurun di Indonesia.
Dosen Magister Studi Islam (MSI) Universitas Islam Indonesia (UII) Jogjakarta itu berpesan agar budaya dan kearifan lokal dijaga dan dirawat.
“Karena intervensi peradaban barat dan dari negara lain sangat mendesak kita. Kalau kearifan lokal itu hilang tidak ada lagi kebanggan bagi bangsa kita. Kearifan lokal ini juga sebagai upaya kita untuk merawat NKRI. Kita harus bangga dengan banyaknya budaya yang ada di negeri kita," ujarnya. (jos/jpnn)
Masyarakat Indonesia harus bisa menjaga kebinekaan untuk menjaga keutuhan bangsa.
Redaktur & Reporter : Ragil
- Indosat Sukses Jaga Stabilitas Jaringan saat Lonjakan Trafik Data 21% pada Lebaran 2025
- Muncul Gerakan Kontra UU TNI, Nama Presiden Prabowo Disorot Warganet
- Hadirkan Inovasi Digital, Tugu Insurance Sabet 2 Penghargaan Digital Brand Awards
- 5 Berita Terpopuler: Pernyataan Terbaru soal Pengangkatan PPPK & CPNS 2024, Hasan Nasbi Angkat Bicara
- Fadia A Rafiq: Tukang Sayur Saja Ada Musuh, Apalagi Bupati
- Manfaatkan Media Sosial, Sinta Trisnawati Sukses Kembangkan Bisnis dari Nol