Jaga Produktivitas Hortikultura, Kementan Lakukan Adaptasi
jpnn.com, JAKARTA - Komoditas subsektor hortikultura khususnya sayuran dan buah semusim termasuk rentan terdampak perubahan iklim.
Melihat dampak dari Pemanasan Global ini, Kementerian Pertanian, khususnya Direktorat Jenderal Hortikultura telah melakukan berbagai upaya adaptasi dan mitigasi guna meminimalkan dampak perubahan iklim.
Pergeseran waktu musim penghujan dan curah hujan yang fluktuatif bisa menyebabkan pergeseran pola tanam dan panen.
Imbasnya produksi dan pasokan bisa terganggu yang berpotensi melahirkan persoalan sosial ekonomi lebih luas.
Direktur Sayuran dan Tanaman Obat, Prihasto Setyanto menyatakan sektor pertanian sangat rentan terhadap perubahan iklim karena berpengaruh terhadap pola tanam, waktu tanam, produksi, dan kualitas hasil.
"Beberapa komoditas yang perlu mendapat perhatian contohnya adalah cabai, bawang merah, tomat, bawang putih, melon, semangka dan sebagainya," kata Prihasto.
Menurut Prihasto, salah satu kunci penting keberhasilan adaptasi dan mitigasi iklim adalah rekayasa ketersediaan air.
"Bagaimana mengelola air saat berlimpah atau sebaliknya saat kekurangan air, sangat menentukan keberhasilan budidaya", katanya.
Kementan melakukan adaptasi dan mitigasi demi menjaga produktivitas hortikultura di tengah perubahan iklim.
- Menteri SYL Sampaikan Arah Kebijakan Pertanian Kementan Pada 2021
- Harga Kedelai tak Stabil, Mentan Syahrul Yasin Limpo Langsung Lakukan Ini
- Kementan Ungkap 10 Provinsi Produsen Jagung Terbesar Indonesia
- Realisasi RJIT Ditjen PSP Kementan di Kabupaten Bandung Melebihi Target
- Mentan SYL Tingkatkan Produksi Pertanian di Sulawesi Utara
- Covid-19 Tantangan Bagi Kementan untuk Penyediaan Pangan, Mohon Doanya