Jaga Stabilitas Keamanan Maritim

jpnn.com - JAKARTA - Mantan Kepala Staf Angkatan Laut (Kasal), Laksamana TNI (Purn) Dr. Marsetio menjelaskan Indonesia merupakan negara kepulauan terbesar di dunia. Secara geografis perairan Indonesia sebagai salah satu yang terpenting dan strategis di dunia.
Namun demikian, potensi yang besar tersebut tentu juga membawa konsekuensi munculnya sejumlah tantangan di bidang pertahanan dan keamanan maritim.
"Oleh sebab itu, Bangsa Indonesia harus menjaga stabilitas keamanan maritim khususnya di dalam negeri, dan hal itu dapat dimulai dengan pembangunan kesadaran akan lingkungan maritim atau Maritime Domain Awareness (MDA),” ujar Marsetio saat memberikan kuliah umum tentang “Maritime Domain Awareness” kepada seluruh Mahasiswa Sekolah Tinggi Teknologi Angkatan Laut (STTAL) di Gedung Pascasarjana, STTAL, Bumimoro, Surabaya, kemarin (20/9).
Menurut Marsetio, keberadaan perairan Indonesia di satu sisi memiliki dampak positif dari aspek ekonomi, di mana peningkatan aktivitas seaborne trade mampu memicu pertumbuhan ekonomi nasional, regional bahkan global.
Sedangkan di sisi lain, yaitu dampak negatif yang dicerminkan dengan masih terjadi dan semakin beragamnya ancaman keamanan maritim di perairan Indonesia dan sekitarnya, seperti sengketa territorial.
Menurutnya, kekuatan Angkatan Laut dapat digunakan sebagai salah satu strategi politik negara. Dengan kekuatan dan kemampuan yang dimiliki saat ini, tugas TNI AL sebagai kekuatan pokok TNI matra laut tidak saja sebatas menjaga kepentingan nasional di laut yurisdiksi nasional saja.
TNI AL juga dituntut untuk mampu mengamankan kepentingan nasional Indonesia yang berada di luar wilayah yurisdiksi nasional seperti dalam pembebasan MV Sinar Kudus, yang dibajak di perairan Somalia tahun 2011.(fri/jpnn)
JAKARTA - Mantan Kepala Staf Angkatan Laut (Kasal), Laksamana TNI (Purn) Dr. Marsetio menjelaskan Indonesia merupakan negara kepulauan terbesar di
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Usut Kasus Investasi Fiktif, KPK Periksa Petinggi PT FKS Food dan IMM
- Ratusan Santri Dilatih Usaha Boga dan Barista, Gus Yasin: Upaya Penanggulangan Kemiskinan
- Bamsoet Sebut Tata Kelola yang Baik Kunci untuk Wujudkan Pariwisata Bali Berkelanjutan
- Jaga Kepercayaan Publik, Kementerian BUMN Perkuat Strategi Komunikasi & Optimalkan AI
- Bea Cukai Gelorakan Pemberantasan Rokok & Miras Ilegal Lewat Kegiatan di Mojokerto Ini
- Hadapi Lonjakan Pemudik, KAI Siapkan 52 Kereta Api Tambahan untuk Mudik Lebaran 2025