Jagal Bosnia Dijerat dengan 11 Dakwaan
Sel Mladic dekat Karadzic, Besok Jalani Sidang Pertama
Kamis, 02 Juni 2011 – 03:19 WIB
Mantan musuh Mladic juga berada di penjara tersebut. Di antaranya, Ante Gotovina yang juga mantan jenderal Kroasia. Gotovina dipenjara 24 tahun atas kejahatan perang terhadap etnis Serbia dalam konflik di Kroasia pada 1990-an.
Kemarin Mladic telah diminta memilih pengacara untuk membelanya dalam sidang besok. Ekstradisi Mladic menuai reaksi positif. Di antaranya, dari Thom Karremans, komandan pasukan biru Belanda yang memimpin misi PBB di Srebrenica pasca 1995. "Saya sangat senang. Kerabat dan keluarga korban pembantaian keji itu akhirnya akan menyaksikan tegaknya keadilan," ungkapnya. Pernyataan senada dipaparkan Menlu Jerman Guido Westerwelle.
Salah seorang korban, Munira Subasic, juga menyambut baik ekstradisi Mladic. Dia bersyukur karena akhirnya otak pembantaian keji itu akan disidangkan. "Semua ini sangat berarti bagi kami, para kerabat dan keluarga korban," ujarnya. Dia yakin, setelah Mladic meninggalkan Serbia, roh jahat yang selama ini menguasai dirinya akan terbang. Dengan demikian, dalam persidangan nanti, Mladic akan berkata jujur soal pembantaian yang dia lakukan.
Sementara itu, Menteri Kehakiman Serbia Snezana Malovic mengatakan bahwa ekstradisi Mladic merupakan wujud kesungguhan pemerintahannya dalam menegakkan keadilan. "Sudah menjadi kewajiban moral kami sebagai bagian dari masyarakat internasional untuk menyerahkan yang bersangkutan ke pihak yang paling berwenang. Sebab, pelanggaran yang dia lakukan sangat serius," paparnya. (AP/AFP/hep/dwi)
DEN HAAG - Sesuai jadwal, tersangka pembantaian ribuan Muslim Bosnia, Ratko Mladic, bakal menjalani sidang pertamanya di hadapan mahkamah PBB besok
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Kemlu RI Berharap PM Israel Benjamin Netanyahu Segera Ditangkap
- Operasi Patkor Kastima 2024 Dimulai, Bea Cukai-JKDM Siap Jaga Kondusifitas Selat Malaka
- Hari Martabat dan Kebebasan, Simbol Ketahanan dan Harapan Rakyat Ukraina
- Gaza Menderita, Otoritas Palestina Tolak Rencana Israel Terkait Penyaluran Bantuan
- Indonesia Merapat ke BRICS, Dubes Kamala Tegaskan Sikap Amerika
- Ngebet Usir Imigran, Donald Trump Bakal Kerahkan Personel Militer