Jagal Bosnia Disidang Empat Hari Lagi
Selasa, 31 Mei 2011 – 09:40 WIB
Tim kuasa hukum Mladic yang diketuai Milos Saljic sudah menyampaikan banding secara lisan. ”Surat resmi akan kami e-mail sore ini (kemarin) ke Pengadilan Banding Serbia. Mungkin mereka baru akan menerimanya besok (hari ini),’’ ungkapnya. Masalah kesehatan menjadi alasan utama Mladic menolak diekstradisi ke Belanda.
Sejak penjahat perang 69 tahun itu tertangkap dalam sebuah razia dini hari di Desa Lazarevo pada 26 Mei lalu, keluarganya terus mendesak pihak berwajib merujuk dia ke rumah sakit. Darko Mladic, putra Mladic, menyebut sang ayah sakit keras. Stroke dua kali yang menyerang Mladic selama berada dalam pelarian, konon, membuatnya lumpuh sebagian dan sulit berbicara.
Menanggapi banding yang diajukan Mladic lewat kuasa hukumnya, pemerintah Serbia tampak siap. Pemerintahan Presiden Boris Tadic sudah menduga Mladic akan menolak ekstradisi. ’’Setelah menerima surat, pengadilan banding akan meneruskannya ke kementerian kehakiman yang selanjutnya bakal mengambil keputusan final dalam waktu empat hari,’’ ujar Slobodan Homen, sekretaris negara.
Tetapi, jaksa Vladimir Vukcevic yakin pemerintah akan menolak banding Mladic dan segera menerbitkan instruksi ekstradisi. ’’Saya sudah bertemu langsung dengan Mladic dan saya yakin dia sangat sehat untuk menjalani sidang. Fokus kami saat ini adalah melacak jaringan orang-orang yang membantunya,’’ tutur jaksa pemerintah yang khusus menangani masalah kejahatan perang tersebut.
BEOGRAD – Persidangan Ratko Mladic, pembantai atau jagal ribuan Muslim Mosnia, bisa segera berlangsung. Pemerintah Serbia akan membawa Mladic
BERITA TERKAIT
- Kemlu RI Berharap PM Israel Benjamin Netanyahu Segera Ditangkap
- Operasi Patkor Kastima 2024 Dimulai, Bea Cukai-JKDM Siap Jaga Kondusifitas Selat Malaka
- Hari Martabat dan Kebebasan, Simbol Ketahanan dan Harapan Rakyat Ukraina
- Gaza Menderita, Otoritas Palestina Tolak Rencana Israel Terkait Penyaluran Bantuan
- Indonesia Merapat ke BRICS, Dubes Kamala Tegaskan Sikap Amerika
- Ngebet Usir Imigran, Donald Trump Bakal Kerahkan Personel Militer