Jagal Muslim Bosnia Bantah Dirinya Kejam
Sidang Perdana di Pengadilan Kriminal Internasional
Sabtu, 04 Juni 2011 – 04:19 WIB
DEN HAAG - Ratko Mladic menjalani sidang perdana kemarin (3/6). Sesuai prediksi, mantan pemimpin tertinggi militer Serbia itu menyangkal 11 dakwaan yang dituduhkan kepadanya. Di hadapan tiga hakim Pengadilan Kriminal Internasional untuk Yugoslavia (ICTY), dia menyebut dakwaan-dakwaan terhadapnya terlalu mengerikan. "Saya Jenderal Mladic dan seluruh dunia tahu itu," ucapnya setelah dakwaan selesai dibacakan. Tetapi, dia menolak meneken berkas dakwaan yang akan menjadi bekal ICTY untuk menyidangkan kasusnya. Seraya melambaikan tangan kirinya ke arah bangku pengunjung sidang, Mladic mengatakan kepada hakim ketua Alphons Orie, bahwa dirinya tak mengizinkan satu pun dakwaan terhadap dirinya dibacakan di pengadilan.
Mengenakan topi dan setelan jas abu-abu, sang jagal Bosnia itu tampak sehat saat memasuki ruang sidang. Dia lantas duduk di kursi terdakwa yang sudah disediakan di dalam ruangan berjendela antipeluru tersebut. Tetapi, dia kesulitan saat hendak memasang headset yang sekaligus menjadi sarana penerjemah dalam sidang hearing kemarin. Sebab, tangan kanannya tak bisa berfungsi normal.
Baca Juga:
Dua penjaga di sebelah kanan dan kiri Mladic pun cepat tanggap. Mereka langsung membantu pria 69 tahun yang menurut pengakuan keluarga pernah dua kali terserang stroke tersebut. Meski ucapannya kurang jelas, Mladic mampu berkomunikasi dengan baik. Selama 1 jam 40 menit, dia menyimak berkas dakwaan yang dibacakan. Sesekali, dia menganggukkan kepala.
Baca Juga:
DEN HAAG - Ratko Mladic menjalani sidang perdana kemarin (3/6). Sesuai prediksi, mantan pemimpin tertinggi militer Serbia itu menyangkal 11 dakwaan
BERITA TERKAIT
- Kemlu RI Berharap PM Israel Benjamin Netanyahu Segera Ditangkap
- Operasi Patkor Kastima 2024 Dimulai, Bea Cukai-JKDM Siap Jaga Kondusifitas Selat Malaka
- Hari Martabat dan Kebebasan, Simbol Ketahanan dan Harapan Rakyat Ukraina
- Gaza Menderita, Otoritas Palestina Tolak Rencana Israel Terkait Penyaluran Bantuan
- Indonesia Merapat ke BRICS, Dubes Kamala Tegaskan Sikap Amerika
- Ngebet Usir Imigran, Donald Trump Bakal Kerahkan Personel Militer