Jagal Norwegia Mengaku Gila
Jaksa Siap Dakwa dengan Kejahatan Kemanusiaan
Rabu, 27 Juli 2011 – 16:16 WIB
Meskipun uji psikiatri belum dilakukan, Lippestad yakin dan berani memastikan bahwa kliennya memang tidak waras. Kenapa begitu" "Dia (Breivik) meyakini bahwa dirinya ada dalam situasi di tengah perang. Dalam situasi perang, Anda bisa melakukan hal-hal seperti dilakukan klien saya tanpa perlu merasa bersalah," ungkapnya.
Baca Juga:
Dalam hearing tertutup selama 40 menit pada Senin lalu, Breivik menolak bertanggung jawab atas kejahatannya. Dia juga tak merasa bersalah meski mengakui perbuatannya.
Di depan Hakim Kim Heger, Breivik mengatakan bahwa dua serangan beruntun yang dia lancarkan itu memang mengerikan. Tetapi, sebagai anggota kelompok radikal, dia merasa perlu melakukannya. Karena itu, dia sama sekali tak menyesali aksinya. Alasannya, dua serangan itu merupakan bagian dari revolusi anti-Islam yang digelorakan di Eropa.
Dengan mengklaim bahwa Breivik gila, Lippestad justru berharap kliennya tak akan menjalani proses hukum lebih lanjut. Sebab, pengadilan bukanlah tempat yang tepat bagi orang tak waras. "Klien saya tidak bisa dijebloskan ke penjara. Dia punya gambaran tersendiri soal kehidupan ini yang dia yakini sebagai realitas. Fenomena itu sangat sulit diterima akal sehat," katanya soal ketidakwarasan Breivik.
OSLO - Penyelidikan terhadap Anders Behring Breivik, tersangka utama serangan ganda (pengeboman atas kantor perdana menteri dan penembakan atas peserta
BERITA TERKAIT
- BPK Dorong Tata Kelola Pendanaan Iklim yang Transparan dan Efektif
- Hubungan Presiden dan Wapres Filipina Retak, Beredar Isu Ancaman Pembunuhan
- Kemlu RI Berharap PM Israel Benjamin Netanyahu Segera Ditangkap
- Operasi Patkor Kastima 2024 Dimulai, Bea Cukai-JKDM Siap Jaga Kondusifitas Selat Malaka
- Hari Martabat dan Kebebasan, Simbol Ketahanan dan Harapan Rakyat Ukraina
- Gaza Menderita, Otoritas Palestina Tolak Rencana Israel Terkait Penyaluran Bantuan