Jago Merakit Bom, Pentolan JAD Bekasi Mantan Tukang Servis Elektronik
jpnn.com, JAKARTA - Detasemen Khusus 88 Antiteror Polri masih mengembangkan penangkapan sejumlah pelaku teror di Bekasi, Jawa Barat. Salah satunya terhadap EY yang juga pimpinan Jemaah Ansharut Daulah (JAD) Bekasi.
Karopenmas Divhumas Polri Brigjen Dedi Prasetyo mengatakan, EY merupakan pimpinan JAD Bekasi yang jago merakit bom dan meracik bahan peledak. Dari hasil pemeriksaan diketahui, ternyata EY adalah bekas tukang reparasi elektronik.
“Dia jago mengotak-atik dan belajar juga dari media sosial. Dia coba melihat bom (rakitan) yang sudah dipraktekan di Suriah, Irak, dan Sri Lanka,” kata Dedi di Mabes Polri, Jumat (10/5).
Karena bom rakitan yang tersebar cara pembuatannya di medsos telah berhasil digunakan, EY pun terpancing untuk melakukan hal serupa.
“Dia belajar bagaimana caranya membuat mother of satan bom dengan menggunakan alat pemicu dengan jaringan wifi, bukan sinyal handphone,” sebut Dedi.
Jenderal bintang satu ini mengakui di medsos seperti Twitter, kemudian YouTube tersebar cara-cara membuat bom rakitan yang bisa dikendalikan dari jarak jauh.
“Kurang lebih 1.600 konten video-video yang berkaitan dengan teroris sudah di-takedown. Sejauh ini dari kelompok EY dan YM sudah berhasil merakit dua bom,” papar Dedi.
Namun, dari hasil penangkapan beberapa waktu lalu didapati bahan baku untuk bom cukup banyak. Apabila tidak tertangkap, EY dan YM bisa saja merakit hingga sepuluh unit bom.
Polri masih mengembangkan penangkapan sejumlah pelaku teror di Bekasi, Jawa Barat. Salah satunya terhadap EY yang juga pimpinan Jemaah Ansharut Daulah (JAD) Bekasi.
- Tangkap 3 Terduga Teroris di Sukoharjo, Densus 88 Sita Sajam di Rumah SQ
- Densus 88 Bubarkan Jamaah Islamiyah, Ormas yang Pernah Ledakkan HKBP Hangtuah Pekanbaru
- Irjen Eddy Hartono Jadi Kepala BNPT, Sahroni Minta Lanjutkan Pencapaian Zero Terrorist Attack
- Teroris di Batu Menyiapkan Bom Berdaya Ledak Tinggi Untuk Bunuh Diri
- Teroris yang Ditangkap di Batu Berencana Mengebom Tempat Ibadah
- Jemaah Islamiyah Membubarkan Diri, Para Petinggi Menyatakan Ingin Kembali Pada UU Indonesia