Khalid bin Walid (1)
Jagoan Kuraisy ini Legenda Perang Islam
Jagoan kota Arab ini punya watak kasar. Lebih mengandalkan kekerasan dan kekuatan.
“Dalam Perang Badr, Uhud, dan Khandaq, ia (Khalid bin Walid--red) masih berada dalam barisan kaum musyrik,” tulus Muhammad Haekal.
Begitu masuk Islam, ketika Nabi Muhammad ke Mekah untuk umrah setelah Perjanjian Hudaibiyah, Khalid bin Walid berpidato di hadapan orang-orang Kuraisy…
“Bagi orang berpikiran sehat sudah jelas sekarang bahwa Muhammad bukan tukang sihir dan bukan penyair. Yang dikatakannya itu ialah firman Allah seru sekalian alam. Sudah seharusnya orang yang punya hati nurani akan mengikutinya.”
Sejurus kemudian, Khalid pun mendapat tempat di hati kaum muslimin sebagai seorang pimpinan perang.
Menurut Haekal, dalam pertempuran-pertempuran berikutnya—sesuai gelar yang diberikan Nabi Muhammad—Khalid betul-betul umpama pedang Allah.
“Di tangannya, Allah memberikan kemenangan atas Irak dan Syam dan menundukkan Persia dan imperium Rumawi, dua adikuasa yang menguasai dunia saat itu.”
Tidak heran, sambung Haekal, jika Abu Bakr menempatkannya untuk memimpin brigadenya yang paling tangguh. (wow/jpnn)
“Di tangannya, Allah memberikan kemenangan atas Irak dan Syam dan menundukkan Persia dan imperium Rumawi, dua adikuasa yang menguasai dunia saat itu.”
Redaktur & Reporter : Wenri
- Heru B. Wasesa dan Tim Gali Fakta Sejarah Nusantara dari Perspektif Eropa
- Memperingati Kudatuli, PDIP Bersama Korban Rezim Otoriter Tabur Bunga di Kantor Partai
- Festival Maek 2024 Akhirnya Digelar, Kenalkan Sejarah Megalitikum di Minangkabau
- Final EURO 2024 dan Stadion Megah dengan Sejarah Kelam Nazi
- Pemda Batang Sambut Baik Gagasan PMB Tentang Penulisan Sejarah
- Presiden Jokowi Apresiasi Blok Rokan, Ini Paling Terbesar dan Produktif dalam Sejarah