Jagung Melimpah, Gorontalo Wajib Serapan 120 Ton per Hari

jpnn.com, GORONTALO - Pemerintah pusat melalui Kementerian Pertanian menargetkan Provinsi Gorontalo wajib serap hasil panen jagung kira-kira sebesar delapan persen. Itu berarti target serapan jagung diperkirakan 120 ton per hari.
Pasalnya, saat ini Gorontalo termasuk wilayah di Sulawesi yang menyumbang produksi jagung cukup besar. Yaitu sebesar 1,5 juta ton.
Hal ini disampaikan Kepala Badan Ketahanan Pangan, Agung Hendriadi dalam Rapat Koordinasi Serap Gabah Petani (Sergap) dan Pengembangan Jagung di Kantor Gubernur Gorontalo, Selasa (13/2). Rapat ini dihadiri jajaran perwakilan Kementerian Pertanian, pemda, Dinas Pertanian Gorontalo serta TNI-Polri.
"Itu menjadi kewajiban serap. Kira-kira 120 ton per hari. Serapan untuk cadangan kontribusi di daerah dan untuk cadangan jagung pemerintah," tegas Agung.
Sementara itu, menurut Kepala Dinas Pertanian Provinsi Gorontalo Muljadi Mario, produksi jagung di wilayahnya jarang untuk konsumsi.
Hasil produksi lebih banyak diserap untuk pakan dan ekspor ke negara tetangga.
"Kami memasok untuk nasional dan ekspor. Kami ekspor ke Singapura dan Filipina," ujar Muljadi.
Besok, kata dia, Pemprov Gorontalo akan mengekspor jagung untuk Filipina. Jagung tersebut dipakai Filipina untuk pakan.
Selama ini Provinsi Gorontalo sudah menyumbangan cadangan produksi jagung untuk Sulawesi dan nasional.
- Kementan Beri Bimtek dan Sertifikasi Kompetensi untuk Juru Sembelih Halal
- Wamentan Sudaryono Ingin Ekspor Pertanian ke Eropa Meningkat Agar Petani Sejahtera
- Regenerasi Petani Muda, Kementan Resmi Buka PMB Polbangtan dan PEPI 2025
- Mengembangkan Keterampilan Petani Nunukan demi Mewujudkan Swasembada Pangan
- Kabupaten Bulungan Siap Dijadikan Target Sentra Produksi Beras
- Optimalkan Lahan Rawa dan Kering untuk Wujudkan Swasemada Pangan