Jajak Pendapat: 61,45% Tidak Setuju Kaltim jadi Ibu Kota Negara
“Semua masih harus dikalkulasi. Dihitung. Tapi semua yang saya sampaikan, saya bicara apa adanya. Fasilitas-fasilitas yang dimiliki Kaltim. Jalan tol pun tahun ini sudah jadi,” sebutnya.
Pengamat lingkungan dari Universitas Mulawarman (Unmul) Samarinda, Bernaulus Saragih menyebut, ada dampak yang tidak akan bisa dihindari.
Meski dalam pemaparannya, Bappeda Kaltim menyebut menghindari ibu kota berada di Tahura, dia meyakini pembangunannya bakal diikuti perkembangan kawasan yang masuk dalam hutan yang sebagian merupakan berstatus konservasi itu. “Efek ikutannya. Tumbuhnya kawasan baru seperti semut mengerubungi gula,” katanya.
Dari pengalamannya, apapun konsekuensi yang akan timbul, pertimbangan ekologi tak akan memengaruhi kebijakan suatu negara untuk mengubah alih fungsi lahan. Yang sebelumnya untuk menopang keberlangsungan lingkungan, menjadi keperluan yang lebih besar.
BACA JUGA: Kubu Prabowo – Sandi Minta Pemungutan Suara Ulang Pilpres di Jateng
Meski telah dilakukan mitigasi hingga dianggap bersifat destruktif. “Jadi kalau itu keputusan sebuah republik, maka pertimbangan ekologi sifatnya minor,” sebut Saragih. (rdh/rom/k15)
Kata Mereka di Balik Rencana Pemindahan Ibu Kota
Dari kunjungan presiden ke Kaltim Selasa (7/5). Menurut Anda, apakah pemindahan ibu kota negara layak di Kaltim?
Rencana pemindahan ibu kota negara dari Jakarta ke Kaltim tampaknya tak berjalan mulus karena juga menuai respons negatif dari sejumlah warga Benua Etam.
- Pilgub Kaltim: Elektabilitas Isran-Hadi Belum Mampu Kalahkan Rudy Mas'ud-Seno Aji
- Polemik Pemindahan Balai Kota, Ridwan Kamil: Mas Pram Membingungkan Masyarakat
- Survei PSI: Masyarakat Kaltim Pilih Rudy Mas'ud-Seno Aji
- Survei CNN: Rudy Mas'ud-Seno Aji Kalahkan Rivalnya di Pilgub Kaltim
- Pj Gubernur Kaltim Berbagi Pengalaman dengan Tamu 3 Negara soal Ekonomi
- Survei IDM: Pilkada Kaltim, Petahana Keok Lawan Penantang