Jajaki Rute Baru Tarakan-Sabah-Jepang

"Ya, ini pelabuhan pemerintah tetapi dikelola swasta dengan konsesi 30 tahun sejak tahun 2004," kata Chief Operating Officer Mohd Sahid bin Haji Nawab Khan.
Mohd Sahid juga mengajak serta rombongan melihat dari dekat aktivitas pelabuhan kontainer Sabah Port. Tak perlu hingga ke pelabuhannya, cukup dari ruangan yang seluruh jendela kacanya menghadap ke pelabuhan. Hingga terlihat jelaslah aktivitas pelabuhan dan hilir mudik kendaraan. Bersih dan sangat rapi. Membuat seluruh rombongan berdecak kagum.
Subono yang diwawancarai terpisah oleh Radar Tarakan (JPNN Grup) mengungkapkan, bila rute baru ini terealisasi maka akan sangat menghemat waktu dalam pengiriman hasil laut. Keluhan yang diterimanya selama ini adalah, pengiriman hasil laut ke Jepang memakan waktu hingga 25 hari. Maka bila rute baru ini terealisasi akan menghemat waktu hingga 9 hari.
"Kalau bisa lekas sampai di Jepang hanya 16 hari, wah... luar biasa itu. Sangat berpengaruh terhadap kesegaran hasil laut Tarakan sesampainya di Jepang sana. Bukan hanya Jepang, termasuk negara-negara lainnya. Gimana caranya lah hasil laut Tarakan yang dikirim itu cepat sampai dan tetap segar. Peluang-peluang ini yang harus kita cari," tutur Subono lagi.(dhe)
KOTA KINABALU - Demi mewujudkan terbukanya peluang rute baru Tarakan-Sabah-Jepang, Dinas Perindustrian Perdagangan dan Koperasi Provinsi Kaltara
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Pendaki Gunung Ranai Dievakuasi Setelah Terpeleset dan Mengalami Cedera Kaki
- Jasad Korban Banjir di Murung Raya Ditemukan Tersangkut di Dahan Pohon Sawit
- Banjir Rendam Sejumlah Rumah Warga di Kalianda Lampung Selatan, Tak Ada Korban Jiwa
- Kodam I/Bukit Barisan Bantu Warga yang Diduga Diintimidasi Ormas
- Farhan Bimbang Tindak Tegas Kusir Delman yang Getok Tarif Tak Wajar di Bandung
- Harga Emas Perhiasan di Baturaja Tembus Rp 11,3 Juta Per Suku