Jajal Motor Listrik Gesits, Jokowi: Enggak Ada Grengnya

jpnn.com, JAKARTA - Presiden Joko Widodo terkesan dengan sepeda motor listrik Gesits yang dijajalnya di kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Rabu (7/11).
Uji coba itu dilakukan Presiden yang beken disapa dengan panggilan Jokowi, usai audiensi persiapan produksi massal sepeda motor listrik Gesits dengan Menristek Dikti M Nasir, rektor ITS dan ITB serta BUMN.
Gesits merupakan sepeda motor listrik inovasi anak bangsa yang risetnya dibiayai sejak awal oleh Institute Teknologi Sepuluh November (ITS), dan Institute Teknologi Bandung (ITB). Rencananya, kendaraan ini akan diproduksi massal oleh PT Wijaya Karya (Wika) pada 2019 mendatang.
"Tadi saya coba karena tidak ada suara knalpotnya, saya senang yang greng greng greng. Jadi agak bingung menyesuaikan. Enggak ada knalpotnya gak ada suara grengnya, halus sekali dan sangat ramah lingkungan," ucap Jokowi.
Dia menyebutkan bahwa motor listrik Gesits sudah melalui berbagai tahapan uji coba, sehingga sekarang mau masuk tahap produksi. Rencananya, dalam satu bulan produksinya sekitar 5.000 unit atau 60.000 per tahun.
"Ini satu line produksi dulu, kalau pasar menyambut bisa dibesarkan. Ini adalah brand dan principal 100 persen Indonesia. Sepeda motor listrik. Kecepatan sudah diuji coba sampai ke Bali enggak ada masalah. Jakarta-Bali," jelas Presiden.(fat/jpnn)
Presiden Joko Widodo terkesan dengan sepeda motor listrik Gesits yang dijajalnya di kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Rabu (7/11).
Redaktur & Reporter : M. Fathra Nazrul Islam
- Heboh Isu Ijazah Palsu, Jokowi Bukan Satu-satunya Sasaran Tembak
- Utus Jokowi ke Pemakaman Paus, Prabowo Titipkan Pesan Khusus
- 5 Berita Terpopuler: Berita Bikin Panik Honorer, Ribuan CPNS 2024 Jadi Mengundurkan Diri, Waduh
- 5 Berita Terpopuler: Jangan Sepelekan Peringatan Ahli Hukum, Semua ASN Wajib Tahu, karena Sangat Mudah Memberhentikan PPPK
- Prabowo Utus Jokowi hingga Natalius Pigai Hadiri Pemakaman Paus Fransiskus
- Soal Tuduhan Ijazah Palsu Kepada Jokowi, Pengamat: Kegagalan Memaknai Demokrasi dan Cara Beroposisi yang Sehat