Jajal Sutradara, Setelah 30 Tahun Akting
Jumat, 04 Juni 2010 – 09:30 WIB

Jajal Sutradara, Setelah 30 Tahun Akting
Ketidakpuasan terhadap hasil produksi yang sesekali muncul, kian mendorongnya untuk menjajal kemampuan men-direct sebuah film. "Sebagai pemain kalau nggak puas di lapangan, suka gemes sendiri. Kegemesan selama bertahun-tahun itu menggelitik keinginan menjadi sutradara. Mau mencoba apa sih kesulitannya," katanya.
Baru pertama mencoba, Mathias pun mengalami kesulitan. Untuk persiapan awal syuting saja, dia membutuhkan waktu 2,5 bulan. "Kalau menjadi aktor lingkupnya kecil, kerjasamanya cuma sama lawan main. Ketika jadi director, semua harus dipikirin. Lebih pusing, lebih ribet, energi juga banyak terkuras. Tapi soal kenikmatan, dua-duanya sama," terangnya.
Meski begitu, pemeran Tarjo dalam sinetron Losmen itu mengaku tidak akan meninggalkan dunia akting yang membesarkan namanya. Baginya, dunia akting tetap lebih menyenangkan. Masih banyak karakter yang bisa dieksplorasinya.
"Bagaimana pun naluri saya sebagai aktor, keseriusan saya di seni peran. Saya nggak akan ganti profesi, tapi nggak menutup kemungkinan untuk menyutradarai film lagi. Akting nggak akan pernah selesai. Seorang aktor nggak akan berhenti mencari pola akting," tuturnya.
Setelah 30 tahun bergelut di dunia akting, Mathias Muchus akhirnya menjadi sutradara. Film bertema sosial bertajuk Rindu Purnama, menjadi karya perdananya.
BERITA TERKAIT
- BNI Indonesia’s Horse Racing 2025 Bakal Segera Digelar, Buruan Beli Tiketnya!
- Masih Ada Waktunya, Nadhif Basalamah Ungkapkan Rasa Sayang kepada Sang Ibunda
- Catatan Hati Perempuan Angkat Kisah Perjuangan Para Wanita Hebat
- Menjelang Tur Eropa, Milledenials Gelar Showcase Spesial di Jakarta
- Hubungan Sekar Arum Widara dengan Sindikat yang Ditangkap Polsek Tanah Abang
- Jawaban Luna Maya Soal Kabar Nikah Bulan Depan