JAKA Mengusulkan PDIP Pasang Ganjar - Khofifah di Pilpres 2024
jpnn.com - SURABAYA - Jaringan Arek Ksatria Airlangga (JAKA) mengusulkan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan memasangkan Ganjar Pranowo dengan Khofifah Indar Parawansa di Pilpres 2024.
Menurut Ketua Jaringan Arek Ksatria Airlangga Teguh Prihandoko, JAKA yang merupakan para alumni Universitas Airlangga (Unair) Surabaya menilai Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa layak menjadi pasangan yang akan menyempurnakan kemenangan Ganjar Pranowo di Pilpres 2024.
"Khofifah kami dukung menjadi pasangan Ganjar Pranowo karena akan menjadi pasangan nasionalis religius yang tepat bagi PDIP. Terlebih, Ketua Umum DPP PDIP Megawati juga sangat konsen pada upaya memperkuat kesetaraan gender," katanya di Surabaya, Sabtu (12/8).
Alumnus Fakutas Ekonomi Universitas Airlangga angkatan 1985, dan mantan ketua Senat Unair ini menambahkan Khofifah punya setidaknya lima keunggulan untuk menjadi pendamping Ganjar Pranowo.
Pertama, Khofifah ialah gubernur Jatim yang punya lumbung pemilih yang sangat besar.
Selain itu, warga Jatim tersebar di berbagai pelosok Indonesia.
Kedua, khofifah adalah salah satu ketua PBNU yang juga ketua umum Muslimat NU yang memiliki basis suara sangat kuat dan militan dalam kemenangan Khofifah dalam Pilgub Jatim 2018.
Hal itu, lanjut dia, membuktikan Khofifah punya tempat istimewa di kalangan nahdliyin, khususnya Muslimat NU.
JAKA mengusulkan PDIP untuk memasangkan Ganjar Pranowo dengan Khofifah Indar Parawansa di Pilpres 2024. JAKA yakin pasangan Ganjar-Khofifah menang satu putaran
- Debat Pamungkas, Andika Singgung 3,37 Juta Rakyat Miskin di Jateng
- Hasto PDIP Sebut Kedekatan Anies dengan Pram-Doel Akibat Demokrasi yang Dikebiri
- Ulas Putusan MK, Megawati Bicara Sanksi Pidana Bagi ASN & Anggota TNI/Polri yang Tak Netral
- Megawati Dengar Ada Institusi Negara Tak Netral Pas Pilkada, Sampai Pakai Intimidasi
- 7 Hari Jelang Pencoblosan Pilkada, Hasto: Banyak Kandidat dari PDIP Berasal dari Rakyat
- Soal Putusan MK, PDIP Tak Akan Diam Jika ASN hingga TNI-Polri Melanggar Netralitas