Jakarta Banjir Lagi, Siklus Lima Tahunan?

Pantauan Jawa Pos di Kota Depok, banjir mulai masuk ke permukiman sejak ketinggian air di Pintu Air Jembatan Panus berstatus siaga 1 sejak pagi.
Tak ayal, sejak siang hingga sore kemarin, banjir terpantau terjadi di sejumlah wilayah. Umumnya, wilayah yang tergenang banjir parah atau mencapai dua meter lebih terjadi di kawasan yang langsung berbatasan dengan Sungai Ciliwung.
Seperti yang terjadi di wilayah Kampung Gotong Royong RT 5, Kelurahan Kemiri Muka, Kota Depok. Tercatat 20 rumah tenggelam karena banjir mencapai 2 meter.
Salah satu warga yang menjadi korban banjir di wilayah tersebut, Rindu mengatakan, banjir datang begitu cepat.
Dirinya sampai tidak mampu menyelamatkan barang berharga miliknya. "Ketika kejadian, nggak sempat ngeluarin barang. Banjir udah tinggi aja," keluh Rindu.
Dirinya mengaku, telah mengunsi dan membawa serta barang-barang berharga yang masih mampu diselamatkan.
"Banjir yang terjadi saat ini yang palong parah. Sebelumnya nggak pernah kejadian seperti ini," ungkap dia.
Berdasar informasi yang Rindu dapat, ketinggian banjir masih terus bertambah. Karenanya dia terus bersiap dengan segala kemungkinan yang akan terjadi.
Banjir kembali menerjang Jakarta. Ada anggapan di masyarakat, banjir besar di ibu kota selalu terjadi dalam siklus lima tahunan.
- Banjir di Jakarta Meluas & Merendam 34 RT
- IKA UII Bantu Pemprov DKI Tangani Korban Banjir Jakarta
- Cegah Hujan Deras, Modifikasi Cuaca di Jakarta Bakal Dipercepat
- Tinjau Banjir Naik Helikopter, Gubernur Pramono: Bukan untuk Gagah-gagahan
- Banjir Kiriman Terjang 20 Desa di Grobogan, Ratusan Warga Terdampak
- Curhat Baim Wong Setelah Rumah Miliknya Terendam Banjir