Jakarta Beijing nan bak Bandung Tianjin
Oleh Dahlan Iskan
jpnn.com - BENARKAH proyek kereta cepat Jakarta–Bandung terinspirasi kereta cepat Beijing ke Tianjin?
Presiden Jokowi memang naik kereta cepat dari Beijing ke Tianjin. Saat kunjungan kenegaraan ke Tiongkok tahun lalu. Konon, Bapak Presiden mendapat laporan yang istimewa: Tianjin maju pesat setelah ada kereta cepat itu.
Tapi, saya belum pernah mendengar sendiri bahwa perjalanan itulah yang membuat presiden ngotot membangun kereta cepat Jakarta–Bandung. Saya hanya membacanya di berita online. Belum tentu benar.
Tapi, apakah Jakarta–Bandung mirip Beijing–Tianjin?
Saya sudah puluhan kali ke Tianjin. Bahkan pernah tinggal di sana. Hampir dua tahun. Sudah seperti kampung sendiri. Hati yang ada di dada saya ini misalnya. Adalah hati anak muda Tianjin yang tiba-tiba meninggal dunia. Lalu diberikan kepada saya.
Tapi, saya sudah sering ke Tianjin jauh sebelum itu. Sejak kota industri itu masih kumuh. Berdebu. Berbau. Belum ada jalan tol. Beijing–Tianjin saya tempuh dengan naik bus lima jam. Mau naik kereta, tidak berani. Berjejal. Pengap. Berdesakan.
Tianjin masih dikenal sebagai kota buruh. Miskin –pakai sekali. Asap hitam di mana-mana. Cerobong pabrik seperti berlomba melukai langit. Di halaman rumah sakit pun ada tumpukan batu bara. Di depan hotel juga. Berserakan. Untuk memasak air.
Ketika kota-kota lain mulai berbenah, Tianjin masih ketinggalan. Ketika kota lain sudah mulai cantik, Tianjin masih kumuh. Orang tidak perlu bertanya di mana toilet. Dari jauh pun sudah tahu. Baunya dari arah mana.