Jakarta Butuh Pemimpin Religius
Rabu, 04 Juli 2012 – 19:03 WIB
JAKARTA - Jakarta butuh pemimpin yang religius. Itulah pendapat sebagian masyarakat Jakarta menjelang pencoblosan 11 Juli pada Pemilihan Gubernur DKI Jakarta. Pendapat ini terus berkembang menanggapi pernyataan calon wakil gubernur Basuki T Purnama yang akrab disapa Ahok. Ahok menuai kontoversi setelah beberapa waktu lalu karena melontarkan pernyataan bahwa,"Kita tidak boleh taat pada ayat suci. Kita taat pada ayat-ayat konstitusi," di salah satu stasiun televisi swasta. Pernyataan ini disampaikan dalam acara debat dengan pasangan calon pemilihan gubernur DKI Jakarta.
Mahasiswa Universitas Nasional (Unas), Jovie Pratama mengatakan pemikiran Ahok yang mendampingi Joko Widodo pada Pilgub DKI sangat bertentangan dengan kondisi masyarakat Jakarta. Lantaran komentar Ahok yang dianggap menyinggung keberagaman ini, Jovie lantas meragukan keyakinan Ahok.
“Masyarakat Jakarta masih banyak yang religius. Kita takut kalau paham ini dikembangkan jangan-jangan jilbab dilarang nantinya,” kata Jovie di Jakarta, Rabu (4/7).
Baca Juga:
JAKARTA - Jakarta butuh pemimpin yang religius. Itulah pendapat sebagian masyarakat Jakarta menjelang pencoblosan 11 Juli pada Pemilihan Gubernur
BERITA TERKAIT
- Prabowo Bilang Nasi Goreng Megawati Enak Sekali, Masa, sih?
- Tanggapi Isu Menhut Mau Membabat Hutan, Ahmad Yohan Singgung Penghijauan
- Terungkap! Komunikasi Prabowo-Megawati Lancar Meski Belum Bertemu Sejak Pelantikan
- Peran Politik Muzani Gerindra Sebagai Perantara Komunikasi Prabowo-Megawati
- Kejagung Bangun Sistem Pantau Tuntutan Jaksa, Sahroni: Keren, Pastikan Semua Patuh!
- Komisi II Bakal Undang Mendagri-KPU Bahas Opsi Pelantikan Kepala Daerah Terpilih