Jakarta Butuh Pemimpin Tegas, Tapi Bukan Tukang Gusur
jpnn.com - JAKARTA - Ketua Umum Projo, Budi Arie Setiadi menyatakan, Jakarta sudah semestinya dipimpin oleh gubernur yang melayani rakyat. Menurutnya, gubernur sebagai pemimpin harus melayani seluruh rakyat dipimpinnya dan dan bukan kalangan tertentu saja.
Budi mengatakan, akhir-akhir ini berita tentang kepemimpinan di DKI Jakarta diwarnai oleh polemik reklamasi pantai, penggusuran, hingga persoalan lainnya. Namun, katanya, DKI memang sudah semestinya dipimpin sosok yang tegas dan jujur dalam melayani rakyat.
"Kami mendukung pemimpin Jakarta yang melayani rakyat. Kami mendukung gubernur Jakarta yang tegas, jujur, anti-korupsi dan sepenuh hati dalam melayani rakyat," ujar Budi melalui layanan pesan singkat, Rabu (20/4).
Bekas politikus PDI Perjuangan yang dikenal sebagai pionir dalam mendukung Joko Widodo di pemilu presiden 2014 itu menegaskan, pemimpin yang baik tentu tidak akan menempatkan warga sebagai penduduk saja. Sebab, ada perbedaan jelas antara warga dengan penduduk.
Budi menegaskan, jika rakyat DKI hanya ditempatkan sebagai penduduk maka hanya akan menjadi objek. "Bila pemimpin Jakarta hanya memaknai rakyatnya sebagai penduduk, maka pendekatan dalam setiap kebijakannya akan tereduksi menjadi sebatas urusan administratif dan legal formal," paparnya.
Lebih lanjut Budi mengatakan, upaya membangun Jakarta harus melibatkan dialog dan partisipasi seluruh warganya. Sebab, upaya represif seperti terlihat dalam penggusuran sudah semestinya diakhiri.
“Kebijakan pembangunan yang represif harus dihentikan. Jakarta memerlukan pembangunan yang dialogis dan partisipatif," tegasnya.
Budi menambahkan, upaya untuk mewujudkan Jakarta menjadi kota yang maju dan modern. Namun soal reklamasi, katanya, harus menjadi tanggung jawab negara.
- Bagja Tak Setuju Bawaslu Jadi Lembaga Ad Hoc, Begini Alasannya
- Muzani Bantah Gerindra Serang PDIP Terkait Pandangan Kritis Soal PPN Naik Jadi 12 Persen
- Gerindra Bantah Menyerang PDIP Soal Kenaikan PPN jadi 12 Persen
- Jubir PSI: PDIP Pengusul PPN 12%, Sekarang Mau Jadi Pahlawan Kesiangan
- Hanif Dhakiri: Jangan Memanfaatkan PPN 12% jadi Alat Menyerang Presiden Prabowo
- Syahganda Sebut Pernyataan Dolfie Soal PPN Dapat Picu Instabilitas Politik