Jakarta Kritis Lahan Makam
Rabu, 12 Juni 2013 – 11:15 WIB
MENCARI lahan kosong di Jakarta makin hari makin sulit. Bahkan lahan untuk pemakaman saja semakin sedikit. Apalagi, dengan alasan pembangunan, ribuan makam di DKI Jakarta terpaksa digusur. Ironisnya, penggusuran makam tersebut tidak diiringi dengan penambahan luas areal pemakaman.
Menurut pengamat perkotaan, Yayat Supriatna 80 persen lahan pemakaman di Jakarta sudah penuh. Alhasil, lahan pemakaman di ibu kota harus "dibongkar pasang". "Yang ada gonta ganti, bongkar isi. Nah, sekarang bagaimana Dinas Pemakaman bisa membeli lahan baru. Dan itu tidak ada cara lain, Pemrov. DKI Jakarta harus meningkatkan anggaran untuk RTH maupun lokasi pemakaman," kata Yayat, Selasa (11/6).
Baca Juga:
Hanya saja, sambung Yayat, Pemprov DKI akan tetap kesulitan membeli lahan meski sudah mengantongi anggaran. Pasalnya, tanah kosong di tengah kota sudah sangat minim.
Kalaupun ada, harganya pun selangit. Menurut Yayat, saat ini harga tanah kuburan di pusat kota Jakarta mencapai Rp 5 juta per meter. "Mau tidak mau, ya di pinggiran kota saja," imbuhnya.
MENCARI lahan kosong di Jakarta makin hari makin sulit. Bahkan lahan untuk pemakaman saja semakin sedikit. Apalagi, dengan alasan pembangunan, ribuan
BERITA TERKAIT
- Gerakan Guna Ulang Jakarta, Edukasi Mengurangi Pemakaian Plastik Sekali Pakai
- Fasilitas Makin Lengkap, Triboon Hub Tambah 2 Resto Baru di Jakarta
- Durasi Pemadaman Lampu Program Earth Hour Terlalu Singkat
- Di Tengah Sosialisasi Tupoksi kepada Warga, MKD DPR RI Singgung Pelat Nomor Khusus
- Tjahjo Kumolo Meninggal Dunia, Warga Bekasi Diminta Kibarkan Bendera Setengah Tiang
- Anies Bangun Kampung Gembira Gembrong dengan Dana Rp 7,8 Miliar dari Infak Salat Id di JIS