Jakarta Perang Melawan Sampah

Jakarta Perang Melawan Sampah
Jakarta Perang Melawan Sampah
PENGELOLAAN sampah di Jakarta perlu melibatkan swasta. Sehingga penanggulangan sampah dari sumber bisa ditangani secara maksimal. Berdasarkan data Dinas Kebersihan DKI Jakarta, rata-rata volume sampah di ibu kota mencapai 26.676,24 meter kubik atau 6.594,72 ton per hari.

Sumber sampah terbesar berasal dari sampah rumah tangga atau pemukiman yang mencapai 52,97 persen atau 3.178 ton per hari. Disusul, sampah perkantoran sebanyak 27,35 persen atau 1.641 ton per hari, sampah industri sebanyak 8,97 persen atau 538 ton per hari, sampah sekolah sebesar 5,32 persen atau 319 ton per hari, sampah pasar sebesar 4 persen atau 240 ton per hari dan sampah lain-lain sebesar 1,4 persen atau 84 ton per hari.

Komposisi sampah di ibu kota sendiri terdiri dari sampah organik sebanyak 55,37 persen dan anorganik sebanyak 44,63 persen. Sedangkan sampah anorganik meliputi sampah kertas 20,57 persen, sampah plastik 13,25 persen, sampah lain seperti batu dan pasir 4,65 persen, sampah gelas atau kaca 1,91 persen, sampah bahan berbahaya beracun (B3) 1,52 persen, logam/metal 1,06 persen, sampah bongkaran 0,81 persen, kain atau tekstil 0,61 persen, karet/kulit tiruan 0,19 persen dan kayu 0,07 persen.

Kondisi demikian, menurut Kepala Dinas Kebersihan DKI Jakarta Eko Bharuna, tidak mungkin dapat diatasi tanpa melibatkan peranan swasta. Di antaranya dengan mewajibkan kepada pengembang kawasan untuk menggunakan teknologi yang bisa mengolah sampah.

PENGELOLAAN sampah di Jakarta perlu melibatkan swasta. Sehingga penanggulangan sampah dari sumber bisa ditangani secara maksimal. Berdasarkan data

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News