Jakarta PSBB Lagi, Putri: Ini Bukti Ketidakmampuan Anies Memimpin Ibu Kota
Menurut Putri, Anies juga seharusnya menerapkan gerakan mendisiplinkan masyarakat yang melanggar protokol kesehatan di jalan-jalan secara tegas dan keras.
Kemudian, mempersiapkan kebutuhan alat pelindung diri yang layak bagi petugas medis, serta menyediakan tempat-tempat isolasi maupun karantina yang layak bagi mereka yang terdampak pandemi.
"Kalau Anies memiliki kepekaan sebagaimana seorang pemimpin kepada rakyatnya, saya kira kasus covid-19 bisa dikurangi dan masyarakat yang sedang mulai bangkit membenahi kondisi ekonominya tidak harus menderita untuk kedua kalinya," kata Putri.
Putri kemudian memaparkan fakta, bahwa jumlah positif COVID-19 pekan pertama Agustus lalu sudah mencapai 7,8 persen, atau melebihi standar rekomendasi WHO 5 persen.
Kemudian, pertengahan Agustus menembus 10 persen dan terakhir di angka 13 persen.
Saat itu klaster-klaster baru juga bermunculan, seperti klaster perkantoran, klaster pasar, dan lain-lain.
"Seharusnya tanda-tanda itu menjadi lampu kuning untuk Pemprov DKI segera menarik rem darurat, bukan baru sekarang ini," katanya.
Putri khawatir kebijakan Anies justru akan membuat resesi ekonomi semakin berat. Bahkan, bukan tidak mungkin juga akan meningkatkan angka kriminalitas.
Putri menyebut kebijakan menerapkan kembali PSBB di wilayah DKI Jakarta menjadi bukti Anies tidak mampu memimpin Jakarta. Benarkah?
- Anggap Maruarar Sirait Main SARA di Jakarta, Chandra: Belum Move On dari Rezim Jokowi
- Hasto Bakal Kirim Buku Pak Sabam Biar Ara Sirait Melakukan Perenungan
- Tuduh Ara Bermain SARA di Pilkada Jakarta, PDIP Bakal Tempuh Langkah Hukum
- Pramono Dinilai Sengaja Tak Umbar Dukungan PDIP di Alat Peraga Demi Raup Massa Anies
- Anies Dukung Pramono – Rano Karno, Brando Susanto: Jakarta Jadi Contoh Demokrasi yang Sejuk
- Analisis Qodari Soal Pilkada Jakarta 2024, Soroti Sikap Anies Dukung Pram - Rano