Jakarta Punya Masalah Kucing Liar, Penuntasannya Dilakukan Diam-diam

Di sebuah rumah kecil di kawasan Jakarta selatan, seorang perempuan terlihat dengan cekatan mengebiri kucing yang pulas tertidur karena dibius.
Di sebelah meja, ada empat kucing lain yang terbaring berjajar, dengan bulu-bulu di sekitar perut yang sudah dicukur dan terlihat ada jahitan.
Ini adalah dokter hewan, yang mungkin tidak banyak diketahui, tapi sudah mengebiri sebanyak mungkin kucing liar supaya menghentikan ledakan jumlahnya di jalanan.
"Menangkap dan mengebiri kucing secara teratur akan membantu mempertahankan jumlah populasi selama sekitar dua tahun, tetapi jika kita tidak melakukannya, jumlah kucing liar akan meledak," kata Vivi Sebayang dari Rumah Steril.
Rumah Steril adalah sebuah organisasi yang menangkap kucing jalanan untuk dikebiri dan kemudian dilepaskan kembali.
Bersama sekelompok relawan, ia melakukan penangkapan kucing liar di Jakarta setiap bulannya, biasanya di sekitar kampus-kampus, atau stasiun kereta api, tempat orang biasanya memberi makan kucing liar.
"Setiap hari saya menghabiskan banyak uang untuk membeli makanan yang cukup untuk 15 ekor kucing, tetapi saya sendiri tidak punya satu ekor pun kucing, jadi tidak apa-apa," kata Koh Aliong, seorang pemilik toko yang ikut membantu menjaga populasi kucing liar di kawasan kampus di Depok.
"Orang-orang membuang anak-anak kucing kecil di sekitar sini, jadi apa yang bisa saya lakukan selain merawat dan memberi mereka makan?" katanya,
Tidak semua dokter hewan di Jakarta mau mengaku jika mereka ikut membantu upaya mengatasi ledakan jumlah kucing liar di Jakarta
- Dunia Hari Ini: Tiongkok Akan 'Melawan' Tarif yang Diberlakukan Trump
- Dunia Hari Ini: Serangan Israel Tewaskan 32 Warga Gaza dalam Semalam
- AEON MALL Jakarta Garden City Buka Suara Terkait Laporan Bau Tidak Sedap
- Dunia Hari Ini: Presiden Korea Selatan Yoon Suk Yeol Diturunkan dari Jabatannya
- PSI DKI Kritik Pramono, Jangan Undang Warga dari Luar Kota Setelah Lebaran
- Babak Baru Perang Dagang Dunia, Indonesia Jadi 'Sasaran Empuk'