Jakarta Punya Masalah Kucing Liar, Penuntasannya Dilakukan Diam-diam

Jakarta Punya Masalah Kucing Liar, Penuntasannya Dilakukan Diam-diam
Vivi Sebayang dari Rumah Steril, sebuah organisasi yang menangkap kucing liar di Jakarta untuk dikebiri. (ABC News: Mitch Woolnough)

Di sebuah rumah kecil di kawasan Jakarta selatan, seorang perempuan terlihat dengan cekatan mengebiri kucing yang pulas tertidur karena dibius.

Di sebelah meja, ada empat kucing lain yang terbaring berjajar, dengan bulu-bulu di sekitar perut yang sudah dicukur dan terlihat ada jahitan.

Ini adalah dokter hewan, yang mungkin tidak banyak diketahui, tapi sudah mengebiri sebanyak mungkin kucing liar supaya menghentikan ledakan jumlahnya di jalanan.

"Menangkap dan mengebiri kucing secara teratur akan membantu mempertahankan jumlah populasi selama sekitar dua tahun, tetapi jika kita tidak melakukannya, jumlah kucing liar akan meledak," kata Vivi Sebayang dari Rumah Steril.

Rumah Steril adalah sebuah organisasi yang menangkap kucing jalanan untuk dikebiri dan kemudian dilepaskan kembali.

Bersama sekelompok relawan, ia melakukan penangkapan kucing liar di Jakarta setiap bulannya, biasanya di sekitar kampus-kampus, atau stasiun kereta api, tempat orang biasanya memberi makan kucing liar.

"Setiap hari saya menghabiskan banyak uang untuk membeli makanan yang cukup untuk 15 ekor kucing, tetapi saya sendiri tidak punya satu ekor pun kucing, jadi tidak apa-apa," kata Koh Aliong, seorang pemilik toko yang ikut membantu menjaga populasi kucing liar di kawasan kampus di Depok.

"Orang-orang membuang anak-anak kucing kecil di sekitar sini, jadi apa yang bisa saya lakukan selain merawat dan memberi mereka makan?" katanya,

Tidak semua dokter hewan di Jakarta mau mengaku jika mereka ikut membantu upaya mengatasi ledakan jumlah kucing liar di Jakarta

Sumber ABC Indonesia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News