Jakarta Sudah Metropolis, Masa Parkir Masih Pakai Karcis?

Jakarta Sudah Metropolis, Masa Parkir Masih Pakai Karcis?
Pengamat perkotaan dari Universitas Trisakti Yayat Supriatna. Foto: dokumen JPNN.Com

“Angka 30 persen Pemprov DKI dan 70 persen pengelola saya rasa sudah cukup lah, kan biaya investasi alat, juru parkir dan lainnya pengelola yang handle. Bagi Pemprov yang penting aman udah beres itu,” jelasnya.

Sebelumnya Pemprov DKI telah memutus kontrak kerja sama dengan PT Mata Biru selaku operator penggunaan parkir meter di tiga lokasi Terminal Parkir Elektronik (TPE). Ketiga lokasi TPE adalah Jalan Sabang di Jakarta Pusat, Jalan Falatehan di Jakarta Selatan dan Jalan Kelapa Gading di Jakarta Utara.

Penggunaan TPE sejak 2015 itu juga menjadi proyek percontohan. Menurut Vice CEO PT Mata Biru Kemas Ilham Akbar, penggunaan TPE justru mampu menekan kebocoran dari sektor parkir.

Dengan meningkatnya pendapatan parkir untuk Pemprov DKI dari Rp 500 ribu per hari ke Rp 12 juta per hari, artinya tingkat kebocoran sudah diminimalisasi. Pendapatan Pemprov DKI dari perparkiran cukup besar dibandingkan menggunakan cara konvensional melalui karcis,” kata Kemas di Jakarta pekan lalu.(bay/JPK)


Pengelolaan parkir di DKI Jakarta akan mengalami kemunduran jika tidak ditangani secara profesional dan tetap mempertahankan pola lama menggunakan karcis..


Redaktur & Reporter : Antoni

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News