Jakarta Tambah Usia, Pernah Punya Gubernur Gampang Marah Pembawa Kemajuan Luar Biasa
Syahdan, Leimena menyeletuk dengan menyebut nama Ali Sadikin. Bung Karno ternyata setuju dan meminta Leimena segera memanggil Ali.
“Prosesnya begitu saja,” tutur Bang Ali kepada Andy F Noya, Usamah Hisyam, dan Muchlis Dj. Tolomundu dari MATRA.
Menurut Bang Ali, sebenarnya dirinya tidak begitu akrab dengan Bung Karno.
“Hanya kalau perlu saja saya bertemu Bung Karno,” kisah mantan tentara dengan pangkat terakhir letnan jenderal itu.
Namun, tokoh kelahiran 7 Juli 1926 itu mengaku mengerti bagaimana Proklamator RI itu.
“Tahu jalan pikiran Bung Karno,” ujar Bang Ali.
Sebelum dipercaya memimpin DKI, Bang Ali adalah Menko Urusan Kemaritiman Kabinet Dwikora. Dia juga menjadi menteri perhubungan di kabinet yang sama.
Menurut Bang Ali, kehebatan Bung Karno ada dalam hal kemanusiaannya. Tokoh berjuluk Putra Sang Fajar itu selalu menganggap orang lain sebagai manusia sederajat.
Pada 1966, APBD DKI hanya Rp 66 juta. Setelah 11 tahun di bawah gubernur pemarah yang doyan kerja, DKI memiliki APBD Rp 116 miliar dengan 75 persen dari PAD.
- Kabinet Baru
- Cerita Perjuangan Bung Karno, Hasto Ingatkan Mahasiswa STIPAN Berani Perjuangkan Ide
- Bamsoet: Prabowo Menyambut Baik Keputusan MPR Terkait Bung Karno, Soeharto, dan Gus Dur
- Tiga Presiden
- UBK Ajak Gen Z Membangun Bangsa Berlandaskan Pancasila
- Menjamu Bu Mega, Gubernur Saint Petersburg Puji Jasa Bung Karno bagi Muslim Rusia