Jaksa Agung Bicara Soal Tuntutan Buat Penyiram Novel Baswedan

jpnn.com, JAKARTA - Jaksa Agung Sanitiar Burhanuddin menjawab persoalan tuntutan satu tahun penjara terhadap Rahmad Kadir, dan Ronny Bugis, terdakwa penyiram air keras kepada penyidik KPK Novel Baswedan.
Burhanuddin mengatakan bahwa persoalan ini akan menjadi bahan evaluasi Kejaksaan Agung (Kejagung).
Dia juga tidak ingin menyalahkan jaksa yang melakukan penuntutan dalam perkara tersebut.
“(Saya) juga tidak menyalahkan juga jaksanya. Biasanya jaksa, menuntut berdasar fakta di persidangan,” kata Burhanuddin dalam rapat kerja dengan Komisi III DPR, Senin (29/6).
Pak Bur, panggilan akrabnya, menyatakan bahwa pihaknya akan melakukan evaluasi, kenapa jaksa sampai menuntut demikian dalam perkara tersebut.
“Karena itu tidak sampai saya penuntutannya, tetapi akan saya minta evaluasi, karena jaksa menuntut berdasar fakta persidangan,” jelas mantan Jamdatun Kejagung itu.
Adik kandung politikus PDI Perjuangan TB Hasanuddin itu mengatakan pihaknya juga akan melihat bagaimana putusan hakim dalam perkara tersebut, apakah jomplang atau tidak dengan tuntutan jaksa.
“Kami akan balance-kan dengan putusan pengadilannya. Kalau nanti jomplang berarti ada sesuatu. Kalau balance, artinya pertimbangan jaksa juga dipakai di pertimbangan hakim. Kami akan lihat nanti keputusannya, pasti akan kami evaluasi,” papar Pak Bur.
Pak Bur dan Komisi III DPR kembali membahas soal tuntutan kepada penyiram Novel Baswedan dalam rapat kerja.
- Jaksa Agung Diminta Evaluasi Jampidsus Soal Hilangnya Perkara di Dakwaan Zarof
- Mahfud Soroti RUU Kejaksaan: Enggak Bisa Jaksa Salah Harus Minta Izin Jaksa Agung
- Jan Maringka: Reposisi Kejaksaan Dalam Sistem Pemerintahan Suatu Keharusan
- Kejagung Paling Dipercaya Memberantas Korupsi, Sahroni: Ini Era Keemasan Kejaksaan
- Pegiat Media Sosial Kritik UU Kejaksaan, Khawatir Independensi Hukum Indonesia Terancam
- Gagal di Kasus Timah, Kejagung Jangan Cari Pengalihan Isu dengan Menumbalkan Polri